Share

Bab 26

Satu bulan berlalu.

Kehidupan Ardila berjalan seperti biasa, hanya hatinya yang terasa kosong. Selama sebulan, ia sama sekali tidak berkomunikasi dengan Arman setelah insiden itu. Ketika pikirannya tertuju pada pria itu, Ardila akan berkerja tanpa henti untuk menyingkirkan pria itu dari pikirannya.

Ardila memijat pangkal hidungnya, kepalanya terasa pusing karena terus bekerja tanpa kenal waktu. Ia juga tidak dapat berhenti memikirkan Arman, yang ia dapat justru tubuhnya menjadi lelah.

“Bu Ardila, kamu harus istirahat,” ucap asisten Ryan setelah di izinkan masuk. Ryan merasa atasannya terlalu memaksakan diri, kantong mata Ardila terlihat jelas membuat Ryan sedikit khawatir.

Ardila mengangguk lelah, ia segera menutup laptopnya dan merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal.

“Bu Ardila istirahat hingga merasa lebih baik, biar saya yang urus sisanya,” seru Ryan.

“Terima kasih Asisten Ryan, jika ada yang penting segera laporkan padaku,” sahut Ardila seraya berjalan ke ruang pribadinya. Ia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status