Share

Bab 19

“Zakki?”

Pria itu mengangguk dengan senyum simpulnya yang menawan. Sorot matanya terlihat menghormati wanita yang sedang ia tatap penuh kagum.

“Kamu ngapain ke sini, Zakki?” tanya Ardila seraya menyuruh Zakki duduk untuk ikut bergabung.

“Aku bekerja di kota ini Kakak Besar, aku ke sini cuma mau menyapa dan meminta nomor telepon Kakak Besar boleh? Siapa tahu lain kali kita bisa bertemu lagi,” ucap Zakki menatap Ardila penuh harap.

“Boleh,” sahutnya seraya memasukan nomor teleponnya di ponsel Zakki. “Ini, kenapa nggak gabung dulu?” tanya Ardil seraya menyerahkan ponsel milik Zakki.

Zakki menggeleng pelan, “Aku harus bekerja lagi Kakak Besar, nanti aku hubungi, ya,” ucapnya seraya berlalu dari hadapan Ardila.

Setelah melihat kepergian pria tadi, Naya langsung menatap Ardila dengan heran, “Kenapa dia memanggilmu Kakak Besar?”

Ardila mengedikkan bahunya, “Aku memang lebih tua darinya setahun, dulu juga sudah kularang, tapi katanya panggilan itu menginpirasi. Jadi, kubiar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status