Yoon Haejin masih mengingat dengan jelas peristiwa yang terjadi 3 tahun lalu, ketika ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu tewas dengan sadisnya akibat oleh makhluk mengerikan bermata merah yang sering disebut sebagai vampir. Mereka adalah makhluk yang masih diragukan keberadaannya dan Haejin sama sekali tidak ingin mempercayai keberadaan mereka. Namun, keinginannya untuk membalaskan kematian sang ibu menjadikannya mau tak mau harus menemukan jejak para vampir yang ada di Korea Selatan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Park Sunghwa, lelaki buta yang juga memperkenalkan diri dengan suka rela di depan Haejin sebagai vampir odd eye berkekuatan luar biasa. Pertemuannya dengan Sunghwa yang sempat diawali dengan kecurigaan, pada akhirnya membuat Haejin mau tak mau mengesampingkan keraguannya ketika Sunghwa memintanya untuk bekerja sama dengan jaminan—Sunghwa akan membunuh vampir yang sudah membunuh ibu Haejin. Haejin dan Sunghwa menjadi rekan, tetapi apakah itu baik-baik saja untuk bekerja sama dengan makhluk yang sejenis dengan pembunuh Haejin? Benarkah Sunghwa ingin membantu Haejin demi alasan yang bisa dibilang sepele itu? Apa ada yang disembunyikan darinya?
View MoreSore sepulang sekolah, Haejin memutuskan untuk kembali ke tempat kerjanya. Kali ini dia akan menjalankan tugasnya sebagai pelayan toko kue yang baik dan ramah.Gadis dengan surai hitam yang selalu ia ikat rendah itu memakai apronnya, mulai membaur dengan tugasnya.Seperti biasanya, kafe yang menjadi tempatnya bekerja ini selalu ramai saat sore hari. Orang-orang memilih kafe dengan suasana seperti tempat ini untuk mencari ketenangan atau inspirasi.“Silakan nikmati pesanan anda ....” Seperti seseorang yang selalu berusaha untuk profesional terhadap apa yang dikerjakan, Haejin menunjukannya dengan baik. Dia ramah, kerjanya cepat, dan juga ... dia tidak pernah telat jika tidak ada urusan yang sangat mendadak dan penting. Jika dia seorang pegawai kantoran, dia pasti mendapat promosi untuk naik pangkat lebih cepat dari pegawai lainnya.Ilucca tidak tahu sejak kapan merasakan kehadiran Haejin m
“Selamat pagi, Nona Haejin.”Haejin baru saja selesai bersiap, dia membuka pintu dan disambut sapaan selamat pagi dari Zakiel yang entah sejak kapan sudah berada di sana.“Selamat pagi, Zakiel ....” Tak ada alasan bagi Haejin untuk tak membalasnya dengan senyuman. Tapi sedetik setelahnya, ia kembali teringat dengan cerita Eimiris malam tadi.Astaga, dia jadi merasa puluhan kali lebih iba saat melihat tatapan mata Zakiel. Itu pasti sulit untuknya, hidup ribuan tahun terikat dengan rasa menyesal yang amat dalam.“Ada apa, Nona?” Meski ada banyak hal yang ingin ia bicarakan pada Zakiel, namun mengingat kembali waktu yang dia miliki, Haejin urung. Dia akan berbicara lagi tapi itu nanti, setelah dirinya selesai sekolah atau bekerja.Haejin menggeleng, lalu masuk ke mobil. Dia cukup tenang pagi ini, sebab otaknya masih sibuk memikirkan cerita tak masuk akal yang didengarnya kemarin.“Kenapa kisah kalian se
Selepas mendengar cerita keseluruhan tentang asal mula hubungannya dengan kaum vampir serta sejarah tentang peperangan tiga kaum, Haejin memutuskan untuk kembali. Sebenarnya dia belum merasa puas di beberapa poin, tapi Ilucca memintanya untuk pulang sebab akan sangat lama jika Ilucca harus memberikan pengertian tambahan tentang beberapa hal yang belum gadis itu pahami. Tentu saja Haejin pulang dengan Zakiel yang mengantarnya. Zakiel tidak mau mengambil risiko besar jika saja percobaan pembunuhan terhadap Haejin akan kembali terjadi di masa depan. Dia harus memastikan gadis itu selamat, sebab keberadaan Haejin adalah satu-satunya kunci untuk memenangkan Skyfall nantinya. Sejak perjalanan bermula, hening yang setia mengitari keduanya. Tak ada percakapan, yang terdengar hanya suara lembut mesin mobil dan kendaraan-kendaraan lain yang berpapasan dengan tumpangan mereka. Sepanjang perjalanan, yang Haejin lakukan hanya m
Hubungan yang mulai membaik antara manusia dan makhluk penghisap darah, nyatanya tak berlangsung lama sesuai apa yang diharapkan Oliver dan Victor.Karena enam bulan setelah perayaan kelahiran anak Oliver, berita mengejutkan datang dari sudut Kota Thetia yang ramai dan menjadi pusat perdagangan Verstellar.Telah ditemukan seorang mayat pemuda yang meninggal dalam keadaan sangat pucat dan kurus. Tubuhnya bahkan lebih terlihat seperti mayat yang diawetkan, kendati kematiannya hanya terjadi dalam waktu semalam.Yang lebih mencengangkan lagi, terdapat luka gigitan taring tajam di lehernya dan diduga dari luka itulah, darahnya dihisap habis.Tuduhan langsung mengarah pada Kerajaan Lucretia, sebagai satu-satunya kerajaan bagi para makhluk yang hidup dengan menghisap darah manusia.Victor, sebagai sang raja, tentunya menyangkal tuduhan tersebut. Ia memberi rakyatnya kepercayaan yang besar, dan itu pun sudah dibuktikan puluhan tahun lamanya. Tidak ada rakyat Lu
“Sepertinya tidak ada yang berubah sejak kutinggal pergi ....”Itu adalah kalimat pertama yang Oliver ucap sesaat setelah memasuki kembali istana kebanggannya. Seluruh orang yang ada di Verstellar terkejut, dan tentunya merasa senang. Raja mereka telah kembali, raja mereka pulang untuk memimpin dan mengayomi rakyat-rakyatnya.“Yang Mulia!” Suara teriakan yang memanggilnya menggema di aula istana Gimera. Oliver menoleh, melihat sang istri berlari dari ujung pintu utama, berhambur memeluknya. Tangis wanita itu pecah, menandakan betapa ia sangat merasa bahagia melihat suaminya pulang dalam keadaan selamat.“Syukurlah, Yang Mulia ..., syukurlah,” ujarnya, menangis bahagia. Oliver hanya tertawa, dalam hati ia merasakan rindu yang sama.“Lama tak berjumpa, Sabrina,” balas Oliver, membuat wanitanya kembali memeluk erat sang badan seakan tak ingin berpisah kembali.“Yang Mulia, apa kau sudah mendengarnya? Ibu kota kita, Thetia, diserang oleh sekelompok monster
“Me-mencari darah?” Oliver bertanya dengan gagap, entah mengapa ia merasa sedikit ngeri. Bagaimanapun juga, yang sedang dia ajak bicara saat ini adalah seorang vampir, monster penghisap darah yang sering digosipkan orang-orang di sekitarnya.Victor tak menjawab, dia merespons dengan suara tawa pelan. “Kau takut aku akan menghisap darahmu?” ia bertanya, dan Oliver hanya membulatkan mata sekilas. Bukan maksud ingin berburuk sangka, Oliver hanya berjaga-jaga jika saja sifat buas yang sering dibicarakan dari mulut ke mulut itu benar adanya. Victor menambahkan, “Aku tidak meminum darah manusia selancang itu.”Oliver termangu, menunggu kelanjutan ucapan Victor. “Kami, khususnya yang berada di kasta bangsawan, dilarang keras untuk meminum darah manusia langsung. Itu sama saja dengan membunuh manusia yang tak bersalah, jika disamakan dengan hukum para manusia sepertimu.”“Lalu, bagaimana kau mendapatkan darah untuk diminum?”
Kisah yang akan diceritakan ini, terjadi ribuan tahun yang lalu di sebuah daerah yang kini dinamai Inggris.Hari itu adalah hari yang mendung, cuaca tidak menyenangkan dengan redupnya bayangan dan angin berembus membuat merinding. Rasanya, pagi dan petang tak ada bedanya, tapi gelap tak akan menakutkan di mata mereka yang sudah akrab dengannya.Hutan lebat menjadi sebuah tempat yang tepat untuk melakukan perburuan. Berburu dan menemukan spesies hewan atau monster baru, pastinya akan sangat menyenangkan bagi yang menyukainya. Salah satu dari penyuka kegiatan berburu itu adalah Oliver Jes Verstellar.“Yang Mulia ..., apa tidak masalah jika kita tetap melanjutkan perburuan? Mendungnya semakin gelap, dan sebentar lagi mungkin akan hujan ....” Oliver tiada peduli. Dirinya terus berjalan, menembus lebatnya hutan seraya bergerak mengendap-endap. Seluruh inderanya hanya berfokus melakukan perburuan, dia memilih untuk mengabaikan ucapan salah satu prajurit penjaganya.
“Jadi, apa alasanmu memberikan tatapan terkejut seperti malam tadi, Nona?”Eimiris kembali tersentak kala perhatiannya dialihkan oleh pertanyaan mengejutkan dari Hyeonjun. Dia hanya terdiam, tak bisa menjawab. Sementara netranya menyelam dalam ke mata lelaki itu, mendapati bayangannya adalah satu-satunya hal yang ada di sana.Haejin juga menunggu jawaban Eimiris, namun wanita itu terlihat terlalu gugup untuk menjawab. Haruskah Haejin membantu?“Ah, Nona Eimiris, bisakah kau mengantarku ke tempat tuanmu berada saat ini?”Pada akhirnya, Haejin memutuskan untuk membantu wanita itu keluar dari tekanan yang membuatnya gugup, bukan membantunya mengatasi kegugupan itu. Perhatian Eimiris bergulir ke Haejin, dan dia segera berfokus pada tujuan awalnya datang ke sini, yaitu menjemput Haejin untuk pulang.“Kau tidak ingin kembali dulu ke rumah, Nona Yoon?” Haejin menjawabnya dengan gelengan.“Aku ingin menemui tuanmu
Seperti yang sudah dikatakan, setelah merasa cukup untuk mengawasi Haejin dengan matanya sendiri, Ilucca akan menyerahkan tugas selanjutnya untuk dilaksanakan Zakiel. Lelaki itu sudah bersiap di sana, bahkan satu jam sebelum Ilucca meninggalkan rumah Haejin.Kini Zakiel bertugas untuk mengantar Haejin menuju sekolah, meski gadis itu sempat menolaknya dengan alasan ini adalah tindakan yang berlebihan. “Kau tidak perlu repot-repot melakukannya, Tuan Zakiel. Aku bisa pergi ke sekolah dengan kendaraan umum, seperti biasanya.” Haejin membuka percakapan pertama dengan Zakiel di hari itu, sebab ia merasa sudah melalui perjalanan dengan hening dan itu membuatnya merasa agak canggung.“Izinkan aku mengatakan sesuatu, Nona. Pertama, kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan 'Tuan', Nona. Panggil saja aku dengan namaku.”“Ah ..., bolehkah?” tanya Haejin, sedikit melirik wajah serius Zakiel yang sedang menyetir mobil, “kupikir karena kau adalah makhluk ya
Sebuah cerita lama mengatakan, ratusan tahun lalu di daratan Eropa tepatnya tahun 1711, berdiri sebuah kerajaan besar yang hidup bersekutu dengan para makhluk penghisap darah atau yang biasa disebut dengan vampir. Mengenyampingkan fakta bahwa vampir adalah makhluk penghisap darah, kerajaan yang besar itu tak pernah merasa takut. Baik kerajaannya maupun bangsa vampir, hidup berdampingan dan bahkan saling berteman. Semua tak lain karena keyakinan pemimpin keduanya untuk menghilangkan kesan buruk yang dimiliki bangsa vampir—bahwa tak semua vampir menyukai pembantaian terhadap manusia. Agar bisa hidup berdampingan kembali, perjanjian leluhur yang dulu sempat berlaku pun diperbarui, dan dijadikan pedoman bagi kedua kerajaan dari dua makhluk berbeda agar bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menguntungkan. ‘Kerajaan Verstellar akan menjadi penyumbang makanan utama bangsa vampir; darah. Kerajaan para vampir, Lucretia, akan memberikan sihir mereka untuk mem...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments