Kerenhapukh seorang gadis berusia dua puluh lima tahun yang dipaksa menikahi seorang pria oleh ayahnya. Hanya karena kekasih Keren tidak sederajat dengan mereka. Namun ternyata Keren menikahi pria yang salah. Mampukah dia menghadapi cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya? Dapatkah Keren meraih kebahagiaannya yang sempat tertunda? Adakah seorang pria yang benar-benar tulus mencintai Kerenhapukh? Plagiarisme melanggar undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014.
View MoreHari ini, tepatnya tiga tahun usia putra kesayangan dari Keren dan Moses, bernama Devid Adlen. Sebuah pesta perayaan ulang tahun telah dirancang oleh keduanya.Begitu banyak tamu undangan yang hadir meramaikan pesta ulang tahun Devid.Tak terkecuali pasangan Erik dan Ani juga ikut menghadiri pesta itu. Mereka juga turut membawa anak-anaknya.Silvi dan Bimo juga turut hadir di acara tersebut. Sayangnya pernikahan mereka belum dikaruniai anak sampai saat ini. Mungkin saja Tuhan masih menguji keduanya.Dari kejauhan Bimo terlihat memandang ke arah Keren. Hatinya mulai merasa sendu, sakit, dan perih bagai telah disayat oleh belati tajam. Ternyata pria itu masih mencintai Keren sampai saat ini.Bimo sekalipun tidak memiliki cinta kepada Silvi. Bagaimana pun sang istri mengambil hatinya. Namun hati Bimo tetap tak bergeming.Silvi hampir kehabisan akal namun dia juga tidak akan melepas Bimo karena dia sangat mencintai suaminya.Di a
Sembilan bulan kemudian,Di sebuah gedung perkantoran."Apa? Baik saya akan segera ke sana!" Dengan langkah tergesa, Moses buru-buru berjalan dan memerintahkan asisten nya untuk segera membawanya ke rumah sakit.Pria itu baru mendapatkan kabar jika Keren, sang istri akan segera melahirkan bayi mereka.Ternyata setelah mereka kembali dari bulan madu beberapa waktu yang lalu, Keren langsung hamil.Kabar kehamilannya, tentu saja menjadi berita heboh untuk kedua belah pihak keluarga. Apalagi saat ini, Keren hendak melahirkan.Akan semakin heboh saja."Bagas! Apakah kamu tidak bisa mempercepat laju mobilnya?" serunya sedikit khawatir."Ini sudah sampai kecepatan maksimal, Tuan Muda." jawab Bagas, sembari terus berkonsentrasi membawa mobil itu, menuju ke rumah sakit."Shitt! Tapi kita kok nggak nyampai-nyampai, sih?" geram Moses."Sabar, Tuan Muda. Sebentar lagi kita juga akan sampai." seru Bagas lagi.Mos
Moses lalu menundukkan kepalanya menghadap kedua bukit kembar itu, dia lalu mulai menjilati ujungnya dengan lidahnya dengan gerakan lembut, secara bergantian."Sssssstt ...." desisnya Keren lagi.Keren merasakan kenikmatan yang sungguh luar biasa, saking enaknya. Dia meremas rambut Moses dan menarik rambut suaminya, dirinya benar-benar sudah tidak tahan. Seperti ada yang hendak mendesak hendak ke luar dari bagian inti tubuhnya."Akh ... Moses!" teriaknya tertahan disaat tubuh bagian bawahnya bergetar hebat. Pertanda Keren mendapatkan pelepasan pertamanya. Kakinya terasa lemas seketika.Moses tersenyum puas mendengar jeritan pertama istrinya. Baru permainan jari-jarinya saja, mampu membuat Keren terbang melayang ke udara untuk pertama kalinya.Tubuh istrinya seketika roboh, jatuh ke atas tempat tidur. Sisa-sisa pelepasannya masih terlihat dari kedua kakinya yang masih bergetar. Moses tidak menyia-nyiakan hal itu. D
Pagi tadi, pesawat pribadi yang membawa Moses dan Keren tiba di Negara Finlandia di Eropa bagian Utara. Angin musim semi menyapa mereka saat itu. Setelah sarapan, Moses segera membawa istrinya ke beberapa destinasi wisata di negara yang dijuluki negara paling bahagia di dunia. Keren sangat takjub dengan keindahan alamnya dan segala fasilitas yang sangat memadai di negara besar ini.Lalu pada malam harinya, Moses mengajak istrinya untuk makan malam romantis. Dengan ditemani cahaya lilin-lilin kecil, keduanya memulai makan malam romantis mereka, di dalam kamar hotel, yang super mewah. Sambil makan, Moses berkali-kali menatap ke arah istrinya, yang membuat Keren menjadi semakin gugup."Moses, dari tadi menatapku kayak gitu. Aku kok jadi merinding begini, sih?" ucapnya dalam hati.Bagaimana Keren tidak takut, dari tadi Moses menatapnya sangat dalam.Sementara sang pria yang menatap istrinya saat ini, terlihat memang sudah tid
Akhir minggu yang penuh kebahagiaan. Hari ini tepatnya, Keren dan Moses akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Hari yang cerah, secerah hati kedua mempelai, Keren dan Moses yang sedang berbahagia saat ini. Ballroom hotel bintang lima di daerah Jakarta Barat tersebut, telah disulap menjadi lebih elegan dan mewah. Dalam acara wedding hari ini, semua keluarga dari kedua belah pihak, yakni dari pihak pengantin pria dan pihak pengantin wanita sama-sama telah hadir saat ini. Selain keluarga besar mereka, juga terdapat tamu-tamu lain yang datang demi sebuah undangan yang telah diberikan oleh pihak keluarga mempelai. Ada begitu banyak kolega Keren dan Moses yang juga ikut datang dan menghadiri hari bahagia mereka.Di acara wedding megah ini, juga terdapat banyak sekali makanan-makanan mewah yang disajikan. Ada makanan western yang melimpah dan beberapa menu makanan lainnya.Keren dan Moses juga telah dirias menjadi sangat canti
Keesokan harinya di meja makan. Oma Nena telah duduk dan menunggu Keren untuk bergabung sarapan dengannya."Morning, Oma." sapa Keren pagi itu.Gadis itu lalu duduk sambil mulai menyendokkan nasi untuk sang nenek dan dirinya. Keren penasaran karena pagi ini, Moses tidak bergabung bersama mereka di meja makan. Padahal tadi malam dia berada di rumah Oma Nena. Karena sangat penasaran Keren pun bertanya kepada sang oma,"Oma, Tuan Moses tidak sarapan juga?" "Eh, kamu ngapain memanggil Moses dengan sebutan tuan? Dia itu umurnya tidak lebih jauh darimu. Panggil Moses saja," tegur Oma Nena."Maaf, Oma. Sudah menjadi kebiasaan saya memanggilnya seperti itu. Karena kami sering bertemu saat jam kantor." Keren mencoba menjelaskan."Itu kan, di kantor. Sekarang kan sudah sangat berbeda." Oma Nena juga ikut menyuarakan isi hatinya kepada Keren."Maaf, Oma. Maksud saya, Moses kok nggak ikut bergabung dengan kita di meja makan un
"Keren ...? Oma? Tapi kok bisa?" ucap Moses bingung."Tuan Moses?" Keren juga ikut-ikutan kaget dengan kedatangan pria itu di rumah Oma Nena.Menyadari adanya kecanggungan diantara kedua pria dan wanita itu, Oma Nena pun segera angkat bicara untuk meluruskan semuanya."Cucu Oma! Ternyata kamu ingat pulang juga rupanya?""Cu ... cucu?" lirih Keren pelan."Ya maaf, Oma. Namanya juga aku sibuk urusan bisnis di luar negeri," ucap pria itu. Namun ekor matanya tidak lepas dari Keren."Oh iya, hampir lupa. Keren, perkenalkan ini Cucu Oma, Moses." tutur Oma Nena mencoba memperkenalkan Keren kepada cucunya. Walaupun sang Oma tahu betul, jika Moses menaruh hati kepada Keren. Namun Oma Nena mencoba untuk berpura-pura tidak tahu. "Kami sudah saling kenal, Oma." seru Moses jujur lalu mengulurkan tangannya kepada Keren."Hallo, Nona Keren. Apa kabar?""Hai, juga. Kabarku baik, kok." jawab Keren mencoba unt
Keren juga ikut menitikkan air matanya. Kesedihan mendalam mulai dirinya rasakan saat ini. Gultom yang terkenal garang pun ikut menangis meraung-raung sambil menyebutkan nama Teo beberapa kali.Cika sudah tidak dapat menahan dirinya lagi. Dia pun segera memeluk Teo dalam dekapannya. Sambil menangis. Baik Teo dan Cika, keduanya saling mencurahkan rasa yang menyesakkan di dalam hati mereka masing-masing selama ini.Lalu setelah agak tenang, Cika kembali berkata,"Teo bisakah kamu mengabulkan permintaanku?""Permintaan apa, Cika? Sebisa mungkin aku akan mengabulkannya demi untuk membalas kesalahan ku kepada mu." ujar Teo lemah."Aku ingin merawatmu mulai dari sekarang. Aku juga ingin anak kita lahir dengan status kita telah menjadi sepasang suami istri yang sah," seru Cika mengutarakan keinginannya kepada Teo."Aku sangat setuju dengan ide Cika. Aku akan usahakan perceraian kita secepatnya dapat selesai, Teo. Berbahagilah kamu
Seminggu telah berlalu sejak vonis dokter kepadanya. Teo memilih untuk tidak dirawat di rumah sakit manapun. Sepertinya pria itu mengaku kalah dan memilih pasrah untuk menerima hukuman yang diberikan oleh Tuhan kepadanya.Teo juga telah mewanti-wanti Gultom untuk merahasiakan penyakitnya kepada kedua orang tuanya. Dia tidak mau mengkhawatirkan mereka. Saat ini Teo berada di sebuah vila miliknya yang berada di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dia ingin menenangkan dirinya di sini.Rentetan kejadian menimpa Teo setelah itu. FZ Corp memutuskan hubungan kerjasama dengan perusahaan miliknya. Pagi ini, Teo juga mendapatkan surat gugatan cerai dari istrinya.Air mata penyesalan kembali terlihat di wajah pucatnya.Sepertinya Teo mengingat bagaimana jahatnya dia kepada Keren selama ini."Tuan, are you okay?" seru Gultom khawatir kepada Teo."Gultom, tolong katakan kepada Keren jika saya akan menandatangani surat cerai dariny
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments