"Kamu pikir aku sanggup kehilangan kamu lagi?" nada suara Dirga terdengar begitu pilu. Dirga mencintai Andien, tetapi bayangan masa lalu yang enggan meninggalkannya membuatnya harus berjuang lebih untuk mempertahankan Andien di sisinya. "I love you, Kak... I mean it!" Andien pun mencintai Dirga. Tetapi kepergian suaminya menorehkan luka yang teramat dalam untuknya, bahkan trauma itu masih menghantui di tengah hubungan kasihnya dengan Dirga. Dirga, a broken hearted man, terluka karena pengkhianatan mantan isterinya. Andien, single mother with three kids, memiliki trauma mendalam karena kematian suaminya. Cinta masa kecil. Cinta pertama yang seringkali digaungkan tak terlupakan. Pun terjadi pada Dirga dan Andien. Takdir yang sekian lama membuat mereka terpisah akhirnya membuka tabirnya dan mempertemukan keduanya kembali. Karena cinta tak hanya milik mereka yang masih di usia belia. Dapatkah mereka mempertahankan cinta di tengah trauma dan dendam? Atau pada akhirnya, mereka akan kehilangan satu sama lain, lagi?
View MoreSetelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep
Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”
“Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”
Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”
Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.
“Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”
“Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”
"Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."
Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect
London, lima tahun yang lalu.Seorang pria berjalan lesu didampingi pengacaranya memasuki sebuah ruangan di KBRI London. Hari ini, ia akan menandatangi surat perceraian dengan perempuan yang sudah menjadi istrinya selama empat tahun ke belakang. Rasa nyeri di hatinya tak dapat ia tampik begitu saja. Harapan akan pernikahan yang lekang hingga akhir hayat tak terwujud untuknya.Kedua netra Dirga menatap kosong. Segala kenangan tentang perempuan yang terus saja menatapnya berkelebat tanpa jeda. Viona yang menemaninya melewati masa-masa terberat hidupnya. Viona yang selalu melompat ke pelukannya kala menyambut Dirga sepulang mencari nafkah. Viona yang menyukai kesendirian sewaktu kegelisahan menyapanya. Viona yang ketus saat hatinya terluka. Viona dengan wajah sendunya setiap kali melakukan uji kehamilan. Viona dengan semua masakannya yang memiliki rasa mengerikan, walaupun Dirga terpaksa harus menyantap sebelum tangisan perempuan itu menyapa teli...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments