หน้าหลัก / Romansa / TAKDIR KEDUA / PROLOG 1: A BROKEN HEARTED MAN

แชร์

TAKDIR KEDUA
TAKDIR KEDUA
ผู้แต่ง: ryanalexandra

PROLOG 1: A BROKEN HEARTED MAN

ผู้เขียน: ryanalexandra
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-02-16 09:52:16

London, lima tahun yang lalu.

Seorang pria berjalan lesu didampingi pengacaranya memasuki sebuah ruangan di KBRI London. Hari ini, ia akan menandatangi surat perceraian dengan perempuan yang sudah menjadi istrinya selama empat tahun ke belakang. Rasa nyeri di hatinya tak dapat ia tampik begitu saja. Harapan akan pernikahan yang lekang hingga akhir hayat tak terwujud untuknya.

Kedua netra Dirga menatap kosong. Segala kenangan tentang perempuan yang terus saja menatapnya berkelebat tanpa jeda. Viona yang menemaninya melewati masa-masa terberat hidupnya. Viona yang selalu melompat ke pelukannya kala menyambut Dirga sepulang mencari nafkah. Viona yang menyukai kesendirian sewaktu kegelisahan menyapanya. Viona yang ketus saat hatinya terluka. Viona dengan wajah sendunya setiap kali melakukan uji kehamilan. Viona dengan semua masakannya yang memiliki rasa mengerikan, walaupun Dirga terpaksa harus menyantap sebelum tangisan perempuan itu menyapa telinganya. Viona yang segala baik dan buruknya sudah Dirga terima sejak empat tahun yang lalu.

Seorang perwakilan yang mengurus berbagai dokumen perijinan menyerahkan berkas perceraian pada Dirga dan Viona. Dirga tertunduk lesu, pandangannya nanar menatap lembaran dokumen di hadapannya, pun hatinya semakin pilu membayangkan beberapa menit ke depan ia akan resmi menyandang status duda. Sementara wanita di hadapannya masih saja meneteskan air mata, berharap talak yang sudah dilontarkan oleh pria yang sangat dicintainya tak ia teruskan dengan menandatangi berkas perceraian ini.

"Ada yang ingin disampaikan sebelum Bapak dan Ibu menandatangi berkas perceraiannya?" tanya Hadi, sang perwakilan KBRI yang bertanggung jawab pada pertemuan itu.

"Honey... Please, look at me! We still love each other, right? Semua rumah tangga pasti punya masalah masing-masing, tapi bukan berarti cerai adalah jalan keluarnya. Kita pasti bisa melewati ini."

Dirga geram. Semakin ia mendengar suara Viona membela diri, semakin ia membenci keadaan yang menjadi alasan perceraian mereka. Segera, ia membuka map di hadapannya, membaca baris demi baris kalimat yang tersaji di atas kertas putih itu.

Dirga memalingkan wajahnya menatap Ian — sahabat sekaligus pengacara pribadinya. Ian menepuk punggung Dirga lembut, tak mengatakan apapun, pun tak mengangguk ataupun menggeleng. Semua, adalah keputusan mutlak Dirga sendiri tanpa paksaan dan interfensi dari orang lain.

Dirga mengambil penanya. Ketika akan menandatangi berkas itu, Viona berlari ke arahnya, meletakkan tangannya di atas dokumen perpisahan mereka.

"Honey, please... Stop it! I can't live without you. Please...." tangis Viona pilu.

"Kamu mau aku menuntutmu?" tanya Dirga, tajam, geram menahan amarahnya. Tak sedikitpun hatinya iba melihat aliran air mata di wajah Viona.

Viona tergugu, takut melihat kebencian di mata Dirga. Ia menarik tangannya dari berkas itu. Sementara Dirga segera menggoreskan tanda tangannya pada lembar persetujuan.

'Selesai! Selesai sudah pernikahan ini. Welcome solitude!'

Dirga dan Ian tak menunggu apapun. Begitu semua urusan perceraian selesai, mereka segera melangkah pergi, meninggalkan Viona dan perwakilan hukumnya yang hanya bisa terdiam tanpa kata.

"Dirga! Dirga! Please..." panggil Viona seraya berlari kecil mengejar Dirga yang semakin jauh meninggalkannya. Viona meraih lengan mantan suaminya itu tepat ketika Dirga dan Ian melewati pintu keluar KBRI.

Viona berdiri di hadapan Dirga, masih mencengkram lengan Dirga. Hanya derai air mata yang terus mengalir. Dirga pun tak mampu mengendalikan diri, bulir bening pun ikut menetes dari kedua ujung netranya.

Dirga menarik Viona ke dalam pelukannya, erat merengkuh untuk sesaat. Ia melabuhkan kecupan hangat di puncak kepala mantan isterinya itu. Viona memandangnya sendu. Perempuan itu menarik tengkuk Dirga, berjinjit, melabuhkan kecupan di bibir Dirga, yang hanya membuat Dirga semakin terisak. Sakit, terlalu sakit bagi Dirga menerima semua ini. Di saat cintanya pada sang istri sedang begitu berkembang, justru pernikahannya harus kandas dengan cara yang terburuk.

"Kamu benar-benar menghancurkanku Vi..." isak Dirga.

"Honey... I love you. Just you. Please..." tangis Viona lagi.

Dirga mendorong Viona menjauh. Ia menghapus air matanya. Menarik nafas, menahan udara sesaat di paru-parunya, dan menghembuskan udara itu kembali secara perlahan, beberapa kali, berusaha mengendalikan emosinya.

"Jaga dirimu dan kandunganmu!" ucap Dirga tegas.

Dan pria itu pun segera melanjutkan langkahnya, meninggalkan Viona yang semakin tergugu pilu.

ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
dirga jd nikahin viona juga ya despite kelakuan dia sejak sblm nikah
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • TAKDIR KEDUA   PROLOG 2: A WOMAN WHO WANTS TO DIE

    Jakarta, dua tahun yang lalu."Sayang... Bangun yuk. Subuh dulu."Devan membangunkan Andien yang masih terlelap pagi itu. Istrinya itu membuka kedua netranya, menatap wajah pagi sang suami."Morning baby...Kamu terlihat pucat." gumam Andien."Aku agak pusing. Shalat dulu sayang, keburu habis subuhnya."Andien beranjak dari ranjang, melangkah menuju kamar mandi untuk mensucikan diri."A, are you ok?" tanya Andien begitu ia membentangkan sajadahnya.Devan yang sedari tadi hanya terduduk lemah di sisi ranjang, tersenyum menatap Andien. Pria itu kembali berbaring. Membuat Andien semakin khawatir.Andien segera melakukan ibadah subuhnya, perasaan tak enak begitu kuat menyapanya. Begitu menyelesaikan kewajibannya, Andien kembali menelisik keadaan Devan.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-16
  • TAKDIR KEDUA   1: REUNI

    Perempuan itu sedang menatap sepasang mempelai di atas singgasananya. Ingatannya berkelana ke masa dua belas tahun yang lalu, saatmomentbahagia yang sama sempat ia rasakan.Sudah dua tahun, pria yang disebut suaminya itu pergi meninggalkannya. Seketika. Begitu saja. Jangankan ciuman perpisahan, bahkan pesan terakhirnya pun tak ada. Hanya desahan pelan yang sempat tersebut pria itu sebelum ketidaksadaran menguasainya, dan akhirnya tak mengembalikannya beberapa saat kemudian.Siapa yang tidak hancur ditempa ujian berat seperti itu? Bahkan beberapa jam sebelum kejadian naas itu terjadi, sepasang kekasih itu masih sempat saling bersenda gurau."Mamaaa!"

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-16
  • TAKDIR KEDUA   2: HUTANG DAN RINDU

    'Dirga. Aku Dirga.'Tiga kata itu berkeliaran di kepalanya, tapi tak juga terucap dari ujung lidahnya.Naas memang, Andien — perempuan yang ada di hadapannya tidak mengenalinya. Padahal Dirga tau akan seperti ini, ia bahkan sudah menyiapkan berbagai skenario untuk menguatkan hatinya. Tapi entah kenapa, tidak dikenali oleh orang yang terkasih, rasanya tetap saja menyedihkan.Andien, perempuan yang sosoknya sudah Dirga simpan dengan baik di suatu tempat dalam hatinya. Seseorang yang akhirnya ia menyerah untuk melupakannya. Mungkin beginilah sulitnya melupakan cinta pertama bagi beberapa orang naif seperti pria itu.Dirga mulai menyukainya sejak mereka masih anak-anak, beranjak remaja lebih tepatnya. Dua belas tah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-16
  • TAKDIR KEDUA   3: A CHANCE?

    Andien menyesap kembaliSalted Caramel Latte itu. Kopi dalam genggamannya terasa lezat sekali. Tak ragu, racikan cinta pertamanya itu benar-benar akan menjadi favoritnya.Cinta pertama?Ya, Dirga adalah cinta pertama Andien.Orang yang pernah menyelamatkannya. Walapun tidak secara langsung.Masa kecil Andien terlalu menyedihkan baginya. Tidak hanya menangis, terkadang ia bahkan menyakiti dirinya sendiri karena tak tahan dengan kesedihannya, tak urung membuat Andien kecil menjadi seorang penyendiri dan tertutup.Hingga suatu hari pengasuhnya menyampaikan jika ada seseorang yang menyukainy

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-16
  • TAKDIR KEDUA   4: KEMBALI

    DIRGAPoint of ViewAndien menatap lekat wajahku, lalu pandangannya turun mengamati penampilanku dari kepala hingga ujung kaki. Ia tersenyum, bukan senyuman yang tulus, tapi terlihat lebih dipaksakan."Jadi, selama itu Kak Dirga suka sama aku?" tanyanya.Bukannya tadi aku sudah bilang ya kalau aku mencintainya selama ini?"Tapi selama ini baik-baik aja kan tanpa aku?" lanjutnya lagi."Maksud kamu?" perasaanku mulai tidak enak, sepertinya akhir dari percakapan ini akan menyulut emosiku. Aku berusaha menenangkan gemuruh di dada dan kepalaku. Walaupun wajar jika ia meragukanku, tetapi menganggapku baik-baik saja sugguh itu tak benar sama sekali."Well, look at me Kak!""I am!"'Sedari tadi aku terus memandangmu sayang!'batinku."Aku tidak dalam level kepercayaan diri yang baik pada diriku sendiri. Apalagi untuk membuka hatiku lagi" katanya lagi

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-17
  • TAKDIR KEDUA   5: MASA LALU

    Dirga meletakkan Cantika yang sudah lelap di atas car seatdi dalamcity carmilik Andien. Selesai memastikan bayi kecil itu tak terganggu tidurnya, Dirga mengamati keadaan di dalam mobil bercat putih itu."Ga apa-apa pak bos, anget dempet-dempetan gini. Saya orang kampung, ga akur sama AC." ujar Sanah, seolah menjawab pertanyaan di benak Dirga.Dirga tertawa renyah, lalu berpindah, mendekatkan kepalanya ke jendela pengemudi."Share locbegitu kamu sampe rumah ya, yang... Besok sebelum balik ke unit, aku mampir.""Emang Kak Dirga mau ke mana malam ini?" tanya Andien

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-18
  • TAKDIR KEDUA   6: HARAPAN

    Dirga sampai di rumah orang tuanya sekitar pukul satu dini hari. Setelah membersihkan diri, ia beranjak ke pantryuntuk minum segelas air hangat yang sudah menjadi ritualnya setiap malam sebelum beranjak tidur.Sambil menikmati air hangat meluncur melewati tenggorokannya, ia mengetik pesan singkat untuk kekasih hatinya.[Me]Aku udah di Bandung.Sleep tight sayang.Setelah mengirimkan pesan singkat itu, Dirga menatap foto dirinya dan Andien yang tadi sempat ia ambil. Kedua sudut bibirnya naik kala menyadari pertemuannya tadi dengan sang cinta pertama bukanlah sebatas mimpi."Pacar kamu,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-18
  • TAKDIR KEDUA   7: GAMANG

    Hari beranjak gelap. Dirga mencoba mengajak Andien untuk bicara berdua"Bisa kita bicara berdua?""Iya, bisa Kak. Tunggu ya, aku bawa anak-anak ke kamar dulu."Andien membawa ketiga malaikat kecil itu ke kamar ditemani Sanah untuk menyiapkan keperluan sekolah mereka esok hari, dan bermain santai sambil menunggu kantuk datang."Kita ngobrol di bangku taman aja kak?""Oke."Mereka duduk bersisian. Dirga menggenggam tangan Andien, lalu mengecup punggung tangan itu. Mereka lalu saling menatap dalam diam."Aku kangen lho!" ucap Dirga seraya memberi sentuhan lembut di pipi Andien."Hmmm..."Dirga mengecup bibir Andien sesaat."Udah selesai janji sama Papa kamu?""Iya udah.Soon to bePapa kamu juga."Andien terkekeh, sementara Dirga sibuk mengusap lembut surai Andien, mengunci wajah cantik itu dalam netra dan ingatannya."Setiap minggu kami giliran nemenin Papa berkuda. Bang Irgi,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-02-19

บทล่าสุด

  • TAKDIR KEDUA   120: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (12)

    Setelah memporak-porandakan ruang keluarga, Andien dan Dirga melanjutkan ronde kedua percintaan mereka di master bedroom rumah itu. Berbeda dengan ruangan lantai dasar yang di desain polos dengan gradasi warna cream ke putih di setiap dindingnya, lantai dua yang berisikan kamar-kamar para anggota keluarga dan sebuah ruang serbaguna, dinding-dindingnya berlukiskan hasil karya Edo – adik ipar Dirga. Wall mural yang kini menjadi salah satu order terbesar di perusahaan desain milik Dirga dan kawan-kawan memang membuat level hunian menjadi lebih nyaman dan terkesan mewah. Kamar Andien dan Dirga didominasi furniture yang terbuat dari kayu berwarna putih tulang, sementara untuk pernak pernik dan ornamen-ornamen pemanis - warna yang dipilih Dirga adalah warna-warna pastel sep

  • TAKDIR KEDUA   119: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (11)

    Tahun keenam pernikahan Dirga dan Andien.Dirga memeluk sang istri dari belakang, menempelkan bibirnya di daun telinga Andien.“Sudah siap?”Andien terkekeh geli.“Norak tau, Kak!”

  • TAKDIR KEDUA   118: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (10)

    “Sayang...” panggil Dirga saat Andien sedang merapihkan pakaian mereka ke dalam walk in closet.“Apa?”“Sini sebentar.”Andien menghentikan kegiatannya, lalu bergabung bersama Dirga di atas ranjang mereka.“Ada apa?”

  • TAKDIR KEDUA   117: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (9)

    Seperti biasa, Andien terbangun dari tidurnya di jam yang sama setiap malam. Yang berbeda, malam itu Dirga tak ada di sisinya, juga tak nampak di seantero kamar mereka. Andien beranjak dari ranjang, melangkah perlahan mendekati pintu penghubung kamar itu dengan ruang kerja Dirga, pendar cahaya masih nampak menembus celah antara pintu dengan lantai kayu rumah mereka.“Sayang?” tegur Andien saat mendapati suaminya yang duduk termenung seraya menyapukan ibu jari di pinggiran mug.“Hey, baby...”“Kok ga tidur?”

  • TAKDIR KEDUA   116: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (8)

    Dirga sekeluarga menyempatkan diri untuk pulang ke Indonesia ketika Summer Break. Jadwal pulang Dirga yang sebelum menikah mengikuti kalender islam – yaitu saat puasa Ramadhan, kini bergeser mengikuti libur anak-anaknya yang masih berstatus pelajar.Saat ini mereka sedang menghadiri acara pertunangan sepupu Dirga di salah satu ballroom hotel berbintang di Jakarta. Dirga yang memiliki prinsip untuk membopong semua anak-anaknya ke setiap acara keluarga sontak menjadi perhatian utama kerabat-kerabatnya selain pasangan calon mempelai.

  • TAKDIR KEDUA   115: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (7)

    “Kak...” sapa Andien seraya melangkah masuk ke kamar mereka. Andien mengambil pijakan kaki dari bawah meja riasnya, mendekat pada Dirga sebelum akhirnya meletakkan benda itu dan naik ke atasnya – hendak memasangkan dasi untuk sang suami. “Ada meeting ya hari ini?” “Iya. Mau ada tender lagi, sayang.”

  • TAKDIR KEDUA   114: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (6)

    “Mr. Harold?”Dirga tak menyangka dengan kehadiran seorang pria di balik pintu rumahnya. Pria itu membawa sebuah paper bag dengan nama toko mainan tempatnya bekerja.“Mr. Pranata.”“Ada yang bisa saya bantu?”

  • TAKDIR KEDUA   113: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (5)

    "Sayang, something happened with Anne."Dirga dan Ken baru saja turun dari deep black pearl Volkswagen Golf milik Dirga, bahkan handle pintu mobil itu masih digenggamannya. Dirga menutup pintu mobil, merangkul Andien, melabuhkan ciuman hangat di kening dan bibir isterinya."I'm home, sayang."

  • TAKDIR KEDUA   112: EXTRA - BITTERSWEET MARRIAGE (4)

    Andien turun dari mobilnya ingin bertandang sejenak ke sebuah toko yang menjual berbagai jenis rempah Asia. Ia baru saja mengantarkan Cantika ke play group yang tiga minggu terakhir menjadi salah satu tempat untuk belajar dan bersosialisasi bagi puteri kecilnya itu.Andien harus berjalan kaki beberapa ratus meter ke dalam untuk mencapai toko yang ia tuju. Langkahnya terhenti ketika melewati sebuah café dengan nuansa modern yang terasa begitu nyaman. Netranya terbelalak melihat Dirga sedang berbicara – jika bisa dibilang demikian – dengan seorang perempuan yang begitu... perfect

สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status