Share

Menangisi Mantan

ParliNia 2

Part 2

Aku coba mengingat-ingat perjodohan kami dulu, ah, rasanya tak mungkin aku dipelet, aku terima lamarannya dulu karena percaya pada almarhum ayah, bukan karena cinta. Cinta justru timbul setelah berumah tangga. Aku lalu coba mengingat lagi perjalanan rumah tangga kami. Aku baru kini merasakan hidup Bang Parlin tak pernah lepas dari bayang-bayang Rara. Masih kuingat ketika rambut gobel Bang Parlin kupotong, dia sangat sedih, padahal cuma rambut.

Masih kuingat ketika dia menangis saat pertama kali bertemu Rara. Masih kuingat dia yang begitu sayang sama Nunung, ternyata sapi pemberian Rara. Aku makin merasa seperti Lady Diana, hanya dapat raga tak dapat hatinya.

Akan tetapi perkataan Hermansyah rasanya ada benarnya. Selain soal Rara Bang Parlin adalah suami yang sempurna. Tak pernah berkata kasar, apalagi KDRT. Tidak pernah juga macam-macam. Tak merokok tidak juga pernah berjudi atau minum minuman keras.

"Assalammualaikum," terdengar suara salam di pintu. Aku yang lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (30)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Nia cuma memiliki raganya parlin tidak dengan hatinya. udah ceraikab saja parlin nia. biar dia nangis terus dikuburannya rara.
goodnovel comment avatar
Bintang Kejora
sudah nemu maaf, aku catlog kali ini. akan dipdr
goodnovel comment avatar
Bintang Kejora
maaf, mungkin saya lupa, tapi di part berapa ya yang jelaskan soal anak Hermansyah?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status