Share

Kabur

ParliNia 2

Part 9

Ucok masih lima belas tahun, akan tetapi dia seperti bicara layaknya pria dewasa saja. Pemikirannya memang lebih dewasa dari usianya. Akan tetapi Ucok seperti tidak paham yang terjadi denganku. Ataukah karena dia tidak tahu semuanya. Sudah bisakah anakku ini jadi teman curhat?

"Cok, mamak mau cerita," kataku kemudian.

"Iya, Mak, keluarkan semua yang di hati mamak, aku siap jadi pendengar yang baik, aku tahu mamak butuh teman curhat," kata Ucok. Lagi-lagi aku takjub dengan anakku ini.

Akhirnya aku utarakan semua.

"Kau tahu, Cok, pertama nikah sama ayahmu, sebelum kalian lahir, pikirannya terus ke Rara rambutnya gobel juga karena Rara, dia baik juga karena Rara, saat itu mamak masih bisa maklum, mungkin Rara memang banyak jasanya pada ayahmu." Aku menarik napas panjang, sesak rasanya untuk bercerita.

"Yang membuat mamak sakit hati, Ayahmu diam-diam teleponan sama Rara, pergi jenguk Rara gak bilang-bilang, bahkan mau calon dewan pun karena Rara, sampai ayahmu mau dono
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
andiasniarsalam
Hahahahahahahaaa
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
yang komentar emak emak semua..
goodnovel comment avatar
Bunda Saputri
Hahahahaha lucu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status