Share

Cinta Mati

ParliNia 2

Part 11

Guru dan murid itu menghentikan perkelahian mereka. Aku sudah berdiri di antara mereka seraya mengangkat dua tangan.

"Ada apa dengan kalian?" kataku kemudian.

"Murid durhaka!" teriak Bang Parlin seraya menunjuk Torkis.

"Guru yang zalim," balas Torkis.

"Kau murid durhaka, kuajari kau semua, malah melawan, tapi aku bangga padamu, Torkis, mau melawan kejahatan biarpun dilakukan oleh guru sendiri, semoga makin banyak orang seperti kau," kata Bang Parlin, seraya menepuk pundak Torkis.

Dua pria kekar itu lalu berpelukan. Ah, sebel juga, mereka tadi sudah marah-marahan, adu mulut dan adu jotos, kini sudah berpelukan.

"Terima kasih sudah jaga Bu Nia," kata Bang Parlin lagi.

"Iya, Pak, jika kudengar Bu Nia disakiti, aku akan bertindak, awas saja, Pak," kata Torkis.

"Iya, itu yang membuat aku salut padamu, kau bisa melawan guru zalim," kata Bang Parlin.

"Sebentar-sebentar," potongku kemudian.

"Iya, Dek,"

"Jadi Abang sudah ngaku zalim?" tanyaku kemudian.

"Ummm, itu, oh, apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (96)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Kalau parlin engga bisa melupakan masa lalunya tinggalkan saja nia. thor kasihlah laki2 yg tulus buat nia biar parlin oleng
goodnovel comment avatar
carsun18106
menurutku, sifat2 jelek ngga usah terlalu ditayangkan, penonton skrg perlu teladan yg baik soalnya
goodnovel comment avatar
carsun18106
yg penting jgn ada unsur rara, kalo bisa samsek ngga ada lah, cukup pak dokter sebagai pemberi modal awal dan inspirasi yg menebar kebaikan di masyarakat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status