Share

Hambar

ParliNia

Part 14

Aku yang berdiri di samping Bang Parlin tak tahu harus bagaimana bersikap, haruskah kuutarakan isi hati di depan orang ramai begini?

"Manis sekali!" teriak seseorang yang duduk paling depan.

Suara gemuruh tepuk tangan justru membuat aku makin sakit hati, dalam acara begini pun nama Rara masih disebut. Pengunjung pun memuji Bang Parlin. Lalu migrofon kembali ke tangan Pak Bupati.

"Semua orang punya idola, jika Parlindungan Siregar mengidolakan dokter, saya justru mengidolakan Pak Parlin, dia lelaki hebat yang pernah kukenal," kata Pak Bupati lagi.

Tepuk tangan pun kembali bergemuruh.

"Tahukah kalian, selain guru ngaji, mantan politikus, Pak Parlin ini juga seorang seniman, dia piawai memainkan seruling, dia jago menyanyikan lagu ungut-ungut. Kesenian daerah yang hampir punah, mungkin di dunia ini tinggal tiga lagi yang bisa menyanyikan ungut-ungut tersebut, Pak Parlin ini salah satunya," kata Pak walikota lagi.

Bang Parlin yang dulu tidak mau dipuji, kini seperti g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Dandi Dardamiansyah
istri hebat suami panutan lebih hebat dari cerita Mahabarata
goodnovel comment avatar
Devi Fitriani
makin sediiihh aja sama Nia,....hanya ucok sqja yg paling mengerti, ...lebih baik cerai saja,....ngga usah balik lg sama parlin,...buat parlin menyesal semenyesalnya dgn selingkuh hatinya iyu,...buat Nia bahagia kl perlu bertemu lelali lain yg tulus mencintai Nia,
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
disana ada yang jual sate tidak? beli sate aja bang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status