Share

Tertawa Dalam Tangisan

ParliNia 2

Part 19

Malam itu seperti malam pelampiasan hasrat yang tertunda beberapa bulan. Aku juga harus jujur, aku sudah rindu. Akan tetapi ada yang membuat gairahku tiba-tiba sirna. Kebiasaan Bang Parlin memejamkan mata jika sedang berhubungan.

"Kenapa sih harus pejamkan mata, Bang," tanyaku sedikit kesal.

"Kebiasaan, Dek, sulit untuk dirubah," jawab Bang Parlin tanpa membuka matanya.

"Kebiasaan bayangkan Rara ya?" kataku lagi.

"Astagfirullah, jangan suozon mulu, Dek," kata Bang Parlin.

"Kalau begitu, katakan alasannya, Bang, kenapa harus mata terpejam, ataukah aku terlalu jelek untuk dilihat?" tanyaku lagi.

"Kau aneh, Dek, sudah enam belas tahun terpejam, baru hari ini ditanyakan, tapi baiklah, aku terangkan juga" kata Bang Parlin.

"Ok, Bang, ditunggu,"

"Manusia itu punya panca Indra, Dek, lima panca indra ini ikut menikmati saat berhubungan. Jadi aku paling suka indra peraba, yaitu kulit, untuk mendapat sensasi lebih dari indra peraba ini, aku mematikan Indra yang lain, yait
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (27)
goodnovel comment avatar
carsun18106
anak2 mah biarin aja, kan ada ibunya yg ngurus
goodnovel comment avatar
carsun18106
jd mau balik ke kebun aja, seperti dulu waktu ditinggal rara tanpa kabar, jd skrg mau ngabisin sisa umur aja, dan berharap bersatu di akhirat
goodnovel comment avatar
carsun18106
entah kalo bang parlin mikir apa ngga ya, liat bang parlin yg usahanya cuma kyk gini2 aja, sekedar simbolis krn ini ide anak2, ngga ke sumber masalah, nia ngungkapin perasaan pun msh disepelekan, trs merasa lelah, nyerah gitu aja, mungkin krn memang bang parlin ngga ada perasaan sama nia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status