Share

Ketika Butet Abstain

Aku lalu memberitahu tentang telepon dari Sofyan Harahap ini. Bang Parlin terdiam, lalu kemudian dia sujud syukur. Entahlah, emosi Bang Parlin ini memang susah diprediksi. Saat begini dia justru sujud syukur dan menangis.

"Jalan menuju Baitullah memang berliku buat kita, Abang sangat terharu, Dek," kata Bang Parlin.

Kami sekeluarga pun diskusi mendadak, itu salah satu kebiasaan baru keluarga kami. Diskusi, karena Ucok dan Butet sudah dewasa dalam hal pemikiran, jadi kami akan diskusi dulu sebelum mengambil keputusan. Biarpun lebih sering Bang Parlin yang memutuskan.

"Ucok, Butet, ada tawaran naik haji tahun ini dari keluarga baik, orang tua mereka sudah terdaftar dan akan berangkat tahun ini, tapi keduanya sudah meninggal dunia, jadi ayah dan mamak ditawarkan menggantikan tempat kedua orang tua mereka, bagaimana pendapat kalian?" kata Bang Parlin memulai diskusi.

"Memangnya bisa begitu, Yah?" tanya Ucok.

"Bisa, ayah sudah periksa di google, memang bisa dialihkan ke ahli waris ata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
Feeling anak2 kau lebih kuat dan sehat parlin.
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
Butet emang encer kayak pop ice tanpa es belender.
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
mbak sekai maksudnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status