Share

Jalan Terhalang

Kami singgah di sebuah rumah makan khas Mandailing. Untuk soal makanan, Bang Parlin memang suka menggunakan hak vetonya, karena dia tidak suka masakan dari daerah lain, apalagi dari luar negeri. Pernah Butet bawa burger dari ibukota kabupaten, katanya oleh-oleh untuk ayahnya. Bang Parlindungan tampak sangat tersiksa memakannya.

"Bicara soal butuh dan dihargai itu, ini contohnya, kita butuh makan karena lapar, sedangkan rumah makan ini butuh pelanggan jadilah saling membutuhkan, kita dihargai," kataku coba membuka percakapan.

"Bukan, ini bukan seperti itu, kita dihargai bukan dari hati, tapi dari duit, kalau kita gak punya uang tidak akan dihargai di sini," kata Bang Parlin.

"Ada ungkapan begini, pergilah ke tempat Anda dihargai, bukan dibutuhkan, menurutku itu salah, yang benar pergilah ke tempat di mana anda dibutuhkan, kalau soal dihargai itu ukurannya uang, anggota dewan datang ke desa misalnya, apakah kedatangannya dihargai, ya, iya, apakah dibutuhkan? Itu lain cerita," kata Bang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Butet juru bicara keluarga...
goodnovel comment avatar
Hairunisa Rafa
keluarga hebt , semakin hebat lgi setelah ad butet ......
goodnovel comment avatar
Mamen Gonzales
tetap semangat nulis lanjutannya, master. have a good time 4 yaall
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status