Share

Watak dan Batak

Kami batal berangkat, tak enak juga jika mengabaikan undangan teman. Yang pertama kami kunjungi adalah Abangku. Saudara tertua dari enam kami bersaudara. Saat sampai di rumah mereka, aku terkejut, Abangku ini ternyata sudah berubah. Dia kaya raya kini. Rumahnya sudah mewah, mobil mewah terparkir di halaman.

"Udah kaya Abang sekarang ya?" kataku demi melihat' mobile Pajero parkir di depan rumahnya.

"Alhamdulillah, Nia, semua karena kalian," kata Abangku.

"Kok karena kami, Tulang, rezeki itu datangnya dari Allah, jangan bilang karena kami," Butet langsung protes. Anak gadisku ini memang begini adanya, dia suka mendengarkan orang dewasa bicara, jika ada yang tidak cocok, dia langsung protes.

"Iya, Butet, maksudnya karena ayahmu berkasus, Tulang jadi dapat uang, kami modalkan uangnya untuk jual beli properti, Alhamdulillah berkembang," kata Abang.

Begitulah memang kehidupan ini kadang, dari kasus orang lain, orang lain yang bisa mendapatkan keuntungan. Yang dimaksud Abang itu adalah kasu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (24)
goodnovel comment avatar
Dandi Dardamiansyah
encer nya otak si butet mencerminkan penulisnya Terima kasih buat penulis moga berkah
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Coba saja tanya sama si ucok, barangkali dia punya solusi yang terbaik, atau kalau sudah buntu gunakan saja hak veto pak parlin, biar terjadi perang Rusia dan Ukraina di keluarga ini,, hehehe lanjut thor seru
goodnovel comment avatar
sekai
aneh iihh,, pd ilang wae komen teh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status