Share

Ambisi Besar Dana Kurang

Wak Haji tampak marah sekali, atau anak-anakku memang kurang ajar? begitu sulit bagi mereka menyebut Wak Haji. Padahal sudah pernah kuingatkan.

Pembangunan belum dimulai, Wak Haji seperti sudah kesulitan dana. Untuk biaya mengangkut materialnya saja dia tidak mau memakai uang pribadinya. Sehingga sampai dua hari kemudian material bangunan itu belum diangkut ke tanahnya.

Hari itu kami sekeluarga pergi ke kebun, karena anak bupati ada di rumah, dia ikut kami ke kebun. Sepanjang jalan dia terus saja siaran langsung. Sampai di kebun Ucok dan Bang Parlin membawa Rembo dan tiga sapi lain ke pinggir sungai. Tempat kami biasa liburan tipis-tipis. Sudah lama juga aku tidak ke mari

Batu itu masih ada di bukit, Ukiran Ni Ya juga masih terlihat jelas. Pondok yang berada di bukit itu juga masih ada.

"Ada pondok di atas!" seru Salsabila sambil menunjuk bukit.

"Itu proyek gagal," jawab Butet.

"Proyek gagal bagaimana?" Salsabila masih bertanya.

"Ya, gagal, gak jadi, tadinya kami mau bangun taz mahal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Husnidar Alias Sani
wak haji ini, kukurung dlm kandang sapi, baru kau tahu. aduh ucok, pacaran lg
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Si butet ni suka ngerumpi juga ya,, dan si tukang kompor,.... Lanjut kan butet.
goodnovel comment avatar
carsun18106
haduuu ucok...ucok...ngapain jalan berduaan anak gadis, ngga boleh itu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status