Share

Ketika Bang Parlin Marah

****

Ucok ini sudah keterlaluan, Salsabila masih tiga belas tahun. Itu pula dia incar pakai acara makan bakso segala.

"Aku mau ikut gak dikasih Abang, Mak," kata Butet lagi.

Kuambil HP, niatnya mau nelepon Ucok, akan tetapi belum sempat aku nelepon mereka sudah pulang. Berjalan kaki sambil berpegangan tangan terlihat di ujung jalan.

"Astaghfirullah," aku istighfar.

Dari jauh sudah kelihatan Ucok, mereka sudah tak berpegangan tangan lagi. Belum sempat aku bicara. Salsabila yang duluan bicara.

"Aku tadi pengen bakso, Tante, kuajak Ucok, aku yang bayar kok," kata Salsabila.

Tadinya aku sudah mau marah-marah, akan tetapi melihat wajah keduanya aku jadi tak tega. Akan kunasehati anakku setelah Salsabila pergi.

Aku jadi merasa Salsabila tak bisa tinggal di rumah kami, remaja yang rasa ingin tahunya sangat besar, aku takut Ucok dan Salsabila berbuat yang tidak-tidak, apalagi mereka dalam satu rumah. Sementara libur panjang masih tiga hari lagi.

"Tet, kau temani si Salsabila ya, jangan biarka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Kenshin
bikin sakit perut aja wak haji sama orng" yg sdh mencuri semen itu...
goodnovel comment avatar
sekai
bs jd, marahnya d kumpulin dulu.... hahaa
goodnovel comment avatar
carsun18106
ngga konsen sama pak bupati calon pebinor meureunan xixixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status