Share

Wak Haji Kena Batunya

Dua teman pemuda itu akhirnya datang juga, satu lelaki sudah agak tua, satu lagi masih kelihatan muda. Mereka lalu duduk bersila di rumah pemuda yang bernama Min tersebut.

"Begini, Bapak-bapak, semen yang kalian angkut itu adalah semen untuk pembangunan pesantren," kata Bang Parlin memulai pembicaraan.

"Kami tahu, Bang, aku sebagai sopir dan pemilik truk selalu hati-hati menerima pekerjaan," jawab pria yang agak tua.

"Hati-hati bagaimana?" tanyaku kemudian.

"Sebelum saya terima orderan, saya harus pastikan itu bukan barang curian, , Wak Haji menjamin, memang dia pengelola pesantren tersebut, nama pesantrennya saja nama dia," jawab pria itu, "lagian dia haji lo, masa kami gak percaya," sambungnya lagi.

"Iya, betul, tapi ini jebakan untuk kalian dia kesulitan dana lanjutan pembangunan, aduh, bagaimana ya menjelaskannya?" Bang Parlin sepertinya bingung.

"Tapi masa dicuri punya sendiri? gak masuk logika?" kata Pria itu lagi

"Bukan punya sendiri, punya pesantren, dulu aku yang jadi ketua p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Tukang nulis
jadi ngurusin anak bupati
goodnovel comment avatar
sekai
nahh gituh, cok, kamu yg tampil. harus itu krn kamu anak laki, jan mau kalah sama butet.
goodnovel comment avatar
sekai
ini pak bupati keukeuh pisan yaa ngehubungin nia. kan jd bikin nia g enak sama bang parlin. mending kalo urusan kerja,, lahh ini sll soalan pribadi. tp seru sihh,, liat bang parlin mencak"... hahaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status