Share

Penasaran Berbuah Pertengkaran

Karena penasaran, aku coba telepon Raja, akan tetapi tidak diangkat, mungkin dia sedang sibuk. Mau menelepon Butet sudah pasti tidak bisa, karena dia lagi sekolah. Akan tetapi aku penasaran.

Akhirnya kubuka blokir bapak Bupati, rasa penasaran ini sudah membuat aku melanggar perintah Bang Parlin. Begitu blokir kubuka, langsung kukirim pesan untuk bupati.

(Selamat siang, Pak?) pesanku kemudian.

Lama juga aku menunggu baru datang balasannya.

(Siang juga, ada kepala desa memblokir nomor bupati, luar biasa) balas Bupati.

(Mohon maaf, Pak, hanya menghargai suami, tidak baik chat malam-malam) pesanku lagi.

(Oh, itu yang membuat aku salut sama kamu, demi menghargai suami, nomor bupati pun diblokir, tahu gak seumur aku pakai HP, baru kali ini aku diblokir, haha)

(Maaf, Pak)

(Terus apa yang membuatmu membuka blokiran?) Pesan dari bupati lagi.

(Penasaran, Pak)

(Oh, iya,)

(Bagaimana perkembangan kasusnya, Pak?)

Terlihat bupati sedang mengetik, lama juga, mungkin dia sedang mengetik chat yang pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
carsun18106
lagian si wak riya ngga ngomong dulu ada keperluan apa manggil kades
goodnovel comment avatar
carsun18106
nia sbnrny cuma kepo, tp gara2 itu, jd lupa perintah suami, udh gitu ög di jam kerja pula...
goodnovel comment avatar
sekai
pembeli batal beli tanah c wak jg kan salah c wak sendiri. kadang aku lbh suka c butet kalo ngomong drpd mamaknya... hadeuhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status