Share

Musuh Baru

Aku selalu takut dengan barang haram, apalagi kini berada di tangsn kami. Bagaimana kalau tiba-tiba polisi datang?

Kami lalu lanjut perjalanan, kata Bang Parlin bertemu sungai dulu baru dibuang. Karena jika dibuang sembarangan takut ditemukan orang dan dipergunakan orang lain. Akan tetapi sungai tidak bertemu juga, sungai terdekat adalah jembatan kira-kira dua kilo meter di depan.

"Sama saja, Bang bagaimana kalau hanyut, ditemukan orang di hilir," kataku pada Bang Parlin.

"Tidak akan, kita taburkan di sungai," kata Bang Parlin.

"Kasihan ikan jadi mabuk pula," kataku lagi.

"Dari mana adek tahu, ikan mabuk jika sungai ditaburi sabu-sabu?" tanya Bang Parlin.

"Logikanya orang aja mabuk, apalagi ikan?"

"Entahlah, jadi kita apakan biar gak disalah gunakan orang?" tanya Bang Parlin lagi.

"Buang saja selesai, kok malah mikirin orang?" aku kesal juga. Kami pasti sudah diintai ini, mereka hanya menunggu saat yang tepat, kulihat ke belakang, yang ada mobil truk mengikuti. Kulihat di depan tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
author yg baik... kenapa waktu salsabila di culik yg harus antar uang tebusan bu nia... sekarang jadi terlibat kan
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Salut sama keluarga pak parlin dan buk nia, keluarga ini punya kelebihan masing masing,, salut juga sama pak parlin,, pemikiran nya jauh kedepan, sampai polisi pun dibuat bingung...
goodnovel comment avatar
Loeka Koe Karnamoe
hahahaha ilan makai narkoba yg makan nanti juga mabok narkoba pastinya ya ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status