Share

Benci Tapi Butuh

Bang Parlin benar-benar marah, entah kenapa aku bisa lupa sudah blokir Bupati. Kutunjukkan pula sama Bang Parlin. Kadang rasa penasaran memang bisa membuat orang hilang kendali. Rasa penasaran itu kadang berbahaya. Bahkan rasa penasaran bisa saja membuat kita celaka. Inilah yang terjadi padaku.

"Maaf, Bang," kataku pada Bang Parlin.

Tapi sepertinya Bang Parlin sudah marah sekali, dia tak bicara lagi langsung masuk kamar.

"Bang, maaf," kataku seraya mengikutinya masuk kamar.

Tapi Bang Parlin cuek saja, biasanya jika aku yang salah, aku langsung minta maaf, akan tetapi bila bang Parlin yang salah, seperti sulit baginya untuk minta maaf. Kini dia sudah tidur, atau pura-pura tidur.

Aku tidak tahan juga dicuekin.

"Eh, kepala keluarga teladan, eh, merajuk, eh, bapak-bapak merajuk," kataku seraya menggelitik pinggangnya.

Akan tetapi Bang Parlin tidak tertawa. Dia malah berbalik lalu membenamkan wajah di kasur.

Aku menyerah, akhirnya keluar jurus andalanku, yaitu mencari kesalahan Bang Parl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Husnidar Alias Sani
ego betul si parlin. pingin ku jotos dahinya
goodnovel comment avatar
Nur Hayatie
setuju,biar dijemput bupati aja walaupun nia bercanda
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
No komen,, cukup melihat komen orang 2...tetap lanjutkan cerita nya thor.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status