Share

175. Lampiaskan Semua

“Bukankah pekerjaan Qasam itu sudah dihandle oleh asistennya, si Fahri itu. Tapi kulihat semalaman Qasam pergi, bahkan dia pergi dengan ekspresi marah. Dia sedang dalam keadaan tidak senang. Dia tidak tidur di rumah. Ada apa dengannya?” celetuk Oma Amira. Wanita paruh baya yang tengah mengolesi roti dengan selai di meja makan.

Qizha melirik singkat pada Amira sambil mengaduk adonan. Dia sedang membuat donat.

Perasaannya galau sejak kemarahan Qasam tadi malam. Bawaannya ingin mengadon semen, eh nemunua tepung, jadi diadon saja jadi donat.

Fara membantu Qizha.

“Qasam memang begitu. Dia banyak urusan. Bukan hanya pekerjaan rumah saja yang dia urus,” sahut Habiba yang tengah menyantap sandwich.

Dua wanita itu tengah sarapan. Tak ada Qasam sejak tadi malam pergi, sampai pagi ini pria itu tak kembali.

Qizha makin gedeg. Melihat Qasam tak kunjung pulang dan pergi entah kemana membawa kemarahan, Qizha memendam kesal atas sikap suaminya yang malah menutupi keadaan tanpa mau terbuka.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
emang kalo kita ada masalah, jadi g'fokus mengerjakan sesuatu.dan akhirnya mendapatkan hasil yang tidak sempurna
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Terlalu bersemangat membanting ..jd bantat ,ya,Qizha..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status