Share

179. Tantangan

Qizha melangkah keluar dengan kaki agak pincang. Mukut meringis menahan nyeri. entah sudah ke berapa kali ia mengalami luka begini.

Qasam yang berdiri di dekat pintu, langsung menoleh. Menghadap Qizha dengan tampang lempeng. Datar sekali. Alisnya terangkat sempurna.

"Sudah?" tanya Qasam.

"Sudah," jawab Qizha dengan senyum lebar.

Qasam langsung balik badan, tak ada reaksi apa pun. Setidaknya menanyakan apakah Qizha baik- baik saja atau apa pun. Bahkan pria itu pun tidak membantu Qizha berjalan.

Duh, sabar- sabar saja punya suami begini. Untung saja Qizha masih punya stok kesabaran. Tapi memang dia yang salah, ya sudah terima saja.

Qizha memasuki mobil, duduk bersisian dengan suaminya yang memegang kemudi.

“Maaf ya, aku merusak mobilmu!” lirih Qizha. “Tapi aku yakin asuransi akan dengan cepat menyelesaikan urusanmu itu.”

“Lupakan!”

Qizha tak tahu apakah suaminya itu sedang marah atau tidak.

“Lapar?” tanya Qasam.

“Aku?”

“Ya.”

“Sedikit.”

“Kalau begitu kita makan dulu.” Qasam m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Sabar,zha..waktu yg mengungkapkan apa yg jd rahasia Qasam ..
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya qasam sengaja menjahili qizha nih
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
kok qasam bisa berkata begitu dengan percaya diri ya? apakah qasam telah memindahkan wanita itu dari perumahan itu ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status