Share

176. Curhat

Qasam membaringkan tubuh di kasur. Matanya terpejam. Dia tidur di rumah miliknya.

Tidak ada yang mengganggunya di san. Pikirannya sedang keruh gara- gara merasa kesal telah dimata- matai istri sendiri.

Hal itu membuktikan kalau Qizha tidak mempercayainya. Qasam kesal sekali.

Bukankah Qasam adalah lelaki yang berkuasa, segalanya dia miliki, bahkan secara fisik pun, dia sempurna. Lalu kenapa istrinya malah memperlakukannya seperti itu?

Qasam seharusnya dianggap sebagai lelaki yang diagungkan dan dimuliakan, serta dibanggakan. Tak pantas untuk dicurigai. Seharusnya Qizha sudah cukup merasa bangga dan tak perlu bersikap seperti itu. begitulah isi pikiran Qasam.

"Qasam!" Fahri membuka pintu dan melenggang masuk.

Fahri berkunjung ke rumah itu untuk menemui Qasam. Dia sudah menelepon Qasam sebelumnya.

"Aku ingin bicarakan mengenai meeting tadi siang." Fahri berdiri di dekat kasur.

Qasam membuka mata, menatap sahabatnya itu malas. "Jangan bahas soal pekerjaan dulu, aku sedang malas. Kau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam.. qasam.. kekayaan bukanlah segalanya.jika hati dan harga diri selalu tersakiti, semua kekayaan itu tidak ada gunanya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga nasehat dari fahri bisa membuka pikiran qasam untuk menyadari akan kesalahannya
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Qasam mmg harus dberi petuah,tidak semua uang ,kedudukan,& kekuasan bukan segalanya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status