Share

174. Kesal

“Kehidupanku denganmu berbeda, Qizha. Kau memiliki sedikit sosialisasi dan sedikit pula masalah hidup. Sedangkan aku memiliki interaksi sosial yang jangkauannya sangat luas dan kompleks. Lalu, apakah kompleks permasalahanku yang sebanyak itu seharusnya kau ketahui semuanya?” tanya Qasam.

“Ya, aku tahu kamu memiliki komplek masalah yang jauh lebih banyak dariku. Dan aku juga nggak akan mungkin memasuki semua masalahmu.”

“Okey, kalau begitu jangan menuntut padaku supaya semua kehidupanku perlu kamu ketahui.”

“Setidaknya masalah penting dan masalah besar yang berkaitan denganku, maka aku juga perlu mengetahuinya,” ucap Qizha.

“Jangan memancing emosiku, Qizha.”

Oke, lupakan persoalan Hasan yang bilang kalau Qansha masih hidup. Lidah Hasan memang tidak bisa dipercaya. Tapi setidaknya Hasan memberikan informasi berkaitan dnegan Qasam mengenai alamat rumah yang disebutkan.

Ingatan Qizha melayang pada pengakuan ibu- ibu komplek perumahan elit yang mengaku kalau Qasam sering mendatan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qasam bukannya berkata jujur kepada qizha.kok malah marah sih
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
siapapun orangnya kalo mendengar suaminya punya istri lain selain dirinya.pasti merasa sedih dan gelisah, qasam.wajar saja jika qizha berniat menyelidiki kebenaran tentang itu
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
Biarkan waktu yg menjawabnya,Qizha...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status