Akhir dari kehidupan damai lima gadis asing di dunia manusia. konflik yang membawa mereka menuju perjalanan memecahkan mistery dari masa lalu. Bab Yoona (Menyegel Kekuatan Suci) Yoona, Vampir yang hidup di dunia manusia, harus menerima kenyataan bahwa masa lalunya kembali muncul dan menghantuninya. Dua bocah kecil dengan peta yang menerobos masuk kastel, membuatnya dan teman-temannya harus pergi meninggalkan kastel untuk melakukan perjalanan panjang. Mencari pemilik darah bangsawan suci, dan menyegel kekuatan suci yang datang setelah 500 tahun berlalu.
View MoreSuatu hari di malam yang kelam, seorang gadis vampir berlari di tengah hutan berkabut bersama seorang manusia serigala. Mereka memasuki kastel besar menyeramkan, dan bertemu dua penghuni kastel yang memegang sebuah lentera di tangan mereka.
“Sedang apa kalian? Apa yang kalian lakukan di wilayah kami!” “Aku mohon, lindungi dia. Ambillah kristal sihir ini, anggap ini sebagai bayaran dan ketulusan dariku!” Setelah itu manusia serigala bermata biru itu berlari dengan tergopoh masuk ke dalam hutan yang gelap, meninggalkan gadis yang berkeringat dingin dengan luka yang berdarah di kakinya. -Secret of the girls- Setiap hal memiliki misteri tersembunyi, dan mereka hadir juga karna tujuan tersendiri. ... Suasana kota yang ramai, sudah menjadi hal yang sangat biasa. Sampai deras hujan jatuh, dan membuat orang-orang berhambur mencari tempat berteduh, karna takut baju mereka basah terkena air hujan. “Untung saja kita punya Lune, sehingga kita jadi tidak perlu takut kehujanan!” salah seorang dari mereka mengoceh sembari melompat-lompat kecil dengan riangnya. Menyenggol teman mereka yang tadi dipanggilnya Lune. “Jangan kekanakan!” Omel yang lainnya karna air di sekeliling mereka jadi berguncang, karna Lune yang juga hampir tersungkur saat di senggol Bella, tadi. “Hmp...!” “Kalian tenang saja. Selama ada aku, air hujan tidak akan berani menyentuh kalian!” gadis yang barusan dipanggil Lune tersenyum sembari menyeimbangkan tubuhnya. Asyik memainkan jarinya memberi sihir pada air hujan, agar berbalik dan tak membasahi mereka. Berlima gadis dengan santainya berjalan, tanpa memedulikan orang-orang yang sudah berlarian menghindari air hujan. Berlima gadis itu masuk ke dalam sebuah Kastel tua. Kastel tak terawat yang tampak begitu menyeramkan, jika di lihat dari luar maupun dari dalam. Tapi tidak dengan berlima gadis itu, mereka menarik salah satu buku dari raknya, dan tiba-tiba muncul sebuah pintu rahasia dari balik sana. Krak... Pintu terbuka dan kini tampak sebuah ruangan bersih nan mewah, dengan perabotan modern yang lengkap. Sangat jauh berbeda dengan Kastel yang terlihat kotor dan berdebu, tadi. “Lune, minta air, dong. Pohon kemangiku sudah hampir mati, nih!” Pinta seorang gadis, sampai kemudian gadis yang dipanggil Lune tadi menjulurkan jarinya, dan keluar air hingga membasahi pohon kemangi itu dan membuatnya segar kembali. Mereka berlima bukanlah manusia biasa, bahkan bisa dibilang bukanlah seorang manusia. Lima makhluk dari dunia berbeda, tinggal di satu atap yang sama. dan berusaha berbaur dengan manusia biasa. Sudah beratus-ratus tahun mereka hidup di bumi, saling mendukung dan juga melindungi. Mereka berlima terdiri dari Aluna si Putri air, Yoona si Vampir, Suzy Sang malaikat, Bella Putri galaksi, dan Liza mantan seorang Iblis. Mereka memiliki masa lalu mereka masing-masing, dan tentu saja nama yang mereka gunakan sekarang bukanlah nama mereka yang sebenarnya, melainkan nama yang mereka gunakan untuk berinteraksi di dunia manusia. Aluna atau Luna, kerap kali dipanggil Lune. Nama aslinya adalah Aquaria De Atlantic. Ia dulunya adalah seorang putri dari kerajaan air Atlantis. Suatu hari kerajaannya hancur tertimpa badai, dan ia terseret ombak hingga sampai di dunia manusia. Sementara itu kerajaannya masih belum tahu bagaimana nasibnya. Atlantis kini hanya menjadi sejarah, baginya dan juga umat manusia. Tak ada yang tahu jelas di mana keberadaannya, hanya tahu kalau itu adalah sebuah pulau misterius, yang tak tahu bagaimana wujudnya. Saat kerajaannya hancur, Luna terdampar di sebuah desa nelayan, sampai akhirnya ia bertemu dengan Suzy dan Liza, kemudian tinggal bersama mereka. Yang ke dua adalah Yoona, atau dengan nama asli Yvloona Theore. Ia seorang putri tunggal dari kerajaan Vampir, klan Odora. Lima ratus tahun yang lalu, terjadi peperangan antara bangsa Vampir klan Evil dan klan Odora. Belum lagi bangsa Serigala yang tiba-tiba juga menyerang, membuat kerajaan Vampir klan Odora hancur. Keluarganya banyak yang binasa, ibunya memintanya pergi meninggalkan kerajaan, dan menitipkannya kepada pamannya. Tapi di tengah perjalanan, pamannya terserang racun Werewolf. Itu membuatnya haus akan daging dan darah Vampir. Untung saja Yoona diselamatkan oleh seorang Werewolf muda, yang kemudian membawanya pergi ke Kastel milik Liza dan Suzy. Lalu yang ketiga adalah Seretta Lewzy atau biasa di panggil Suzy. Ia dulunya adalah seorang malaikat yang bertugas mencatat permintaan terakhir, sebelum seseorang meninggal. Tapi suatu hari ia melakukan kesalahan, yang dianggap adalah sebuah dosa besar. Kemudian ia diturunkan ke bumi dan ia mengubah wujudnya, menyerupai gadis berumur delapan tahun. Sampai ia diadopsi oleh seorang ibu tunggal manusia yang kesepian. Dan yang ke empat adalah Liza, dia memiliki nama asli Lilith Agrant. Dia dulunya adalah salah satu anggota elite, dari pasukan kerajaan iblis. Sampai ia kemudian merasa kurang nyaman, dan tidak suka dengan cara kerja iblis, yang menurutnya terlalu kejam dan tak memiliki hati nurani. Kemudian secara terang-terangan ia menentang dan mengatakan tidak suka, dengan cara kerja iblis. Sampai akhirnya ia diusir dari kerajaan iblis, dan ia turun ke bumi dengan bentuk menyerupai anak berumur sembilan tahun. Lalu secara kebetulan diadopsi oleh seorang ibu manusia, yang juga mengadopsi Suzy. Tak lama ibu mereka meninggal, Liza memutuskan mengajak Suzy untuk tinggal di Kastel tua yang tidak sengaja ia temukan di tengah hutan. Yang terakhir adalah Rubella Ecra atau kerap kali di panggil sebagai Bella. Ia adalah makhluk galaksi yang berasal dari sebuah planet bernama Verigo. Suatu hari kerajaannya diserang oleh energi gelap yang membuat planetnya di selimuti oleh ketakutan, dan penderitaan. Sampai akhirnya ia tidak sengaja menemukan sebuah portal ajaib, yang membawanya jatuh sampai ke bumi. Dan secara kebetulan ia jatuh di halaman belakang Kastel, milik Liza dan Suzy. Dan sampai saat ini ia masih tidak tahu bagaimana kondisi planetnya. Mereka hidup bersama dan menjalani hidup seperti manusia normal. Seperti berangkat dan pulang Sekolah bersama. Para gadis dengan masa lalu mereka masing-masing, ingin menjalani hidup baru dengan berbaur di dunia manusia. “Suzy, aku rasa kita harus menambahkan satu teko air lagi ke dalam rebusan mi itu, agar terasa lebih lezat!” Pinta Luna dengan mata yang berbinar. “Lune, aku tahu kau sangat suka dengan kuah mi, tapi kita hanya merebus dua bungkus mi instan, dan kau sudah memasukkan satu teko air, tadi. Masa mau ditambah lagi?” Heran Suzy tak habis pikir. “Hei! Ada di mana kue Pai beku, ku?” Tanya Liza, karna tak menemukan Pai susu yang ia taruh di kulkas, tadi pagi. “Emm... Aku baru saja memanaskannya di Microwave!” Ujar Yoona sembari mengambil mangkuk yang berisi kue Pai tadi dari dalam Microwave. “Kenapa kau panaskan? Dan tidak sisakan untukku, pula!” Kesal Liza pada Yoona. “Sudahlah Liza, kau makan es krimku saja yang ada di dalam kulkas, aku tahu kau alergi makanan panas.” Saran Suzy, sembari melahap mi instan tanpa kuahnya, karna tadi seluruh kuahnya sudah diminta oleh Luna. “Mmm... Ini enak sekali, bumbu apa yang kau tambahkan, tadi? Aku rasanya sampai ingin menangis, huhu...” Suzy menahan air matanya yang akan keluar saking terharunya, gadis itu memang akan mudah menangis jika memakan makanan yang menurutnya terlalu enak. “Betul, kan, enak. Aku membelinya di supermarket tadi siang, kalau tidak salah namanya adalah Micin!” Jawab Luna antusias. “Hey! Kau mengambil pupuk tanaman kemangiku lagi, ya?” Tanya Yoona sembari berkacak pinggang melotot tajam ke arah Bella. Sudah ke sekian kali ia mendapati karung pupuk tanamannya kosong saat hendak dipakai. “Ya, tadi aku ambil sedikit. Beberapa hari ini tanaman cabaiku jarang sekali, berbuah.” Bella menjawab dengan acuh sembari menyemproti tanaman cabainya. Ia harap dirinya bisa mempunyai sihir menyuburkan, tanaman. Semenjak turun ke bumi, mereka memang jadi punya selera makan masing-masing. Luna yang paling suka makan kuah mi berlebihan. Liza yang alergi makanan panas, Suzy yang akan menangis terharu, jika memakan makanan yang terlalu enak. Yoona si pencinta daun Kemangi, dan Bella si ratunya makanan pedas. Sampai bekal makan siangnya pun isinya Cabai, semua. Dan mereka hidup bahagia menjalani keseharian layaknya manusia. Namun mereka tahu semua ini tidak akan berlangsung lama. Walau begitu mereka sudah siap menghadapi apa pun yang akan terjadi, nantinya.Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot
Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da
Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena
"Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi. Jadi aku membunuh semua manusia p
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastel kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lavinci
Kastel Eranos lama yang terbengkalai, bahkan sebagian bangunannya sudah menjadi puing-puing. Sejak peperangan besar lima ratus tahun lalu, para vampir yang tersisa memilih pergi dari hutan dan mencari tempat lain. Kerajaan vampir Eranos yang semula berjaya kini hanya menyisakan bangunan tua yang hampir roboh. Di dalam salah satu bangunan, tersimpan alat-alat penelitian yang masih bekerja. Seseorang meneteskan cairan ke dalam wadah dan mengambil suntikan, bersiap menghampiri gadis yang terikat rantai besi di kedua kaki dan tangannya. Yoona merasa mual seusai menerima kekuatan, gadis itu ingin memijit kepalanya tapi tangannya yang terikat membuatnya segera tersadar. Yoona memberontak berusaha melepaskan diri, tapi semakin ia berusaha, rantai itu semakin kuat mengikat tubuhnya. "Percuma saja, itu rantai sihir yang sudah kusiapkan selama ratusan tahun." suara familier membuat Yoona mendongak. Seorang lelaki berdiri di hadapannya sembari memegang jarum suntik, lelaki itu memakai maske
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments