Suatu hari di malam yang kelam, seorang gadis vampir berlari di tengah hutan berkabut bersama seorang manusia serigala. Mereka memasuki kastel besar menyeramkan, dan bertemu dua penghuni kastel yang memegang sebuah lentera di tangan mereka.
“Sedang apa kalian? Apa yang kalian lakukan di wilayah kami!” “Aku mohon, lindungi dia. Ambillah kristal sihir ini, anggap ini sebagai bayaran dan ketulusan dariku!” Setelah itu manusia serigala bermata biru itu berlari dengan tergopoh masuk ke dalam hutan yang gelap, meninggalkan gadis yang berkeringat dingin dengan luka yang berdarah di kakinya. -Secret of the girls- Setiap hal memiliki misteri tersembunyi, dan mereka hadir juga karna tujuan tersendiri. ... Suasana kota yang ramai, sudah menjadi hal yang sangat biasa. Sampai deras hujan jatuh, dan membuat orang-orang berhambur mencari tempat berteduh, karna takut baju mereka basah terkena air hujan. “Untung saja kita punya Lune, sehingga kita jadi tidak perlu takut kehujanan!” salah seorang dari mereka mengoceh sembari melompat-lompat kecil dengan riangnya. Menyenggol teman mereka yang tadi dipanggilnya Lune. “Jangan kekanakan!” Omel yang lainnya karna air di sekeliling mereka jadi berguncang, karna Lune yang juga hampir tersungkur saat di senggol Bella, tadi. “Hmp...!” “Kalian tenang saja. Selama ada aku, air hujan tidak akan berani menyentuh kalian!” gadis yang barusan dipanggil Lune tersenyum sembari menyeimbangkan tubuhnya. Asyik memainkan jarinya memberi sihir pada air hujan, agar berbalik dan tak membasahi mereka. Berlima gadis dengan santainya berjalan, tanpa memedulikan orang-orang yang sudah berlarian menghindari air hujan. Berlima gadis itu masuk ke dalam sebuah Kastel tua. Kastel tak terawat yang tampak begitu menyeramkan, jika di lihat dari luar maupun dari dalam. Tapi tidak dengan berlima gadis itu, mereka menarik salah satu buku dari raknya, dan tiba-tiba muncul sebuah pintu rahasia dari balik sana. Krak... Pintu terbuka dan kini tampak sebuah ruangan bersih nan mewah, dengan perabotan modern yang lengkap. Sangat jauh berbeda dengan Kastel yang terlihat kotor dan berdebu, tadi. “Lune, minta air, dong. Pohon kemangiku sudah hampir mati, nih!” Pinta seorang gadis, sampai kemudian gadis yang dipanggil Lune tadi menjulurkan jarinya, dan keluar air hingga membasahi pohon kemangi itu dan membuatnya segar kembali. Mereka berlima bukanlah manusia biasa, bahkan bisa dibilang bukanlah seorang manusia. Lima makhluk dari dunia berbeda, tinggal di satu atap yang sama. dan berusaha berbaur dengan manusia biasa. Sudah beratus-ratus tahun mereka hidup di bumi, saling mendukung dan juga melindungi. Mereka berlima terdiri dari Aluna si Putri air, Yoona si Vampir, Suzy Sang malaikat, Bella Putri galaksi, dan Liza mantan seorang Iblis. Mereka memiliki masa lalu mereka masing-masing, dan tentu saja nama yang mereka gunakan sekarang bukanlah nama mereka yang sebenarnya, melainkan nama yang mereka gunakan untuk berinteraksi di dunia manusia. Aluna atau Luna, kerap kali dipanggil Lune. Nama aslinya adalah Aquaria De Atlantic. Ia dulunya adalah seorang putri dari kerajaan air Atlantis. Suatu hari kerajaannya hancur tertimpa badai, dan ia terseret ombak hingga sampai di dunia manusia. Sementara itu kerajaannya masih belum tahu bagaimana nasibnya. Atlantis kini hanya menjadi sejarah, baginya dan juga umat manusia. Tak ada yang tahu jelas di mana keberadaannya, hanya tahu kalau itu adalah sebuah pulau misterius, yang tak tahu bagaimana wujudnya. Saat kerajaannya hancur, Luna terdampar di sebuah desa nelayan, sampai akhirnya ia bertemu dengan Suzy dan Liza, kemudian tinggal bersama mereka. Yang ke dua adalah Yoona, atau dengan nama asli Yvloona Theore. Ia seorang putri tunggal dari kerajaan Vampir, klan Odora. Lima ratus tahun yang lalu, terjadi peperangan antara bangsa Vampir klan Evil dan klan Odora. Belum lagi bangsa Serigala yang tiba-tiba juga menyerang, membuat kerajaan Vampir klan Odora hancur. Keluarganya banyak yang binasa, ibunya memintanya pergi meninggalkan kerajaan, dan menitipkannya kepada pamannya. Tapi di tengah perjalanan, pamannya terserang racun Werewolf. Itu membuatnya haus akan daging dan darah Vampir. Untung saja Yoona diselamatkan oleh seorang Werewolf muda, yang kemudian membawanya pergi ke Kastel milik Liza dan Suzy. Lalu yang ketiga adalah Seretta Lewzy atau biasa di panggil Suzy. Ia dulunya adalah seorang malaikat yang bertugas mencatat permintaan terakhir, sebelum seseorang meninggal. Tapi suatu hari ia melakukan kesalahan, yang dianggap adalah sebuah dosa besar. Kemudian ia diturunkan ke bumi dan ia mengubah wujudnya, menyerupai gadis berumur delapan tahun. Sampai ia diadopsi oleh seorang ibu tunggal manusia yang kesepian. Dan yang ke empat adalah Liza, dia memiliki nama asli Lilith Agrant. Dia dulunya adalah salah satu anggota elite, dari pasukan kerajaan iblis. Sampai ia kemudian merasa kurang nyaman, dan tidak suka dengan cara kerja iblis, yang menurutnya terlalu kejam dan tak memiliki hati nurani. Kemudian secara terang-terangan ia menentang dan mengatakan tidak suka, dengan cara kerja iblis. Sampai akhirnya ia diusir dari kerajaan iblis, dan ia turun ke bumi dengan bentuk menyerupai anak berumur sembilan tahun. Lalu secara kebetulan diadopsi oleh seorang ibu manusia, yang juga mengadopsi Suzy. Tak lama ibu mereka meninggal, Liza memutuskan mengajak Suzy untuk tinggal di Kastel tua yang tidak sengaja ia temukan di tengah hutan. Yang terakhir adalah Rubella Ecra atau kerap kali di panggil sebagai Bella. Ia adalah makhluk galaksi yang berasal dari sebuah planet bernama Verigo. Suatu hari kerajaannya diserang oleh energi gelap yang membuat planetnya di selimuti oleh ketakutan, dan penderitaan. Sampai akhirnya ia tidak sengaja menemukan sebuah portal ajaib, yang membawanya jatuh sampai ke bumi. Dan secara kebetulan ia jatuh di halaman belakang Kastel, milik Liza dan Suzy. Dan sampai saat ini ia masih tidak tahu bagaimana kondisi planetnya. Mereka hidup bersama dan menjalani hidup seperti manusia normal. Seperti berangkat dan pulang Sekolah bersama. Para gadis dengan masa lalu mereka masing-masing, ingin menjalani hidup baru dengan berbaur di dunia manusia. “Suzy, aku rasa kita harus menambahkan satu teko air lagi ke dalam rebusan mi itu, agar terasa lebih lezat!” Pinta Luna dengan mata yang berbinar. “Lune, aku tahu kau sangat suka dengan kuah mi, tapi kita hanya merebus dua bungkus mi instan, dan kau sudah memasukkan satu teko air, tadi. Masa mau ditambah lagi?” Heran Suzy tak habis pikir. “Hei! Ada di mana kue Pai beku, ku?” Tanya Liza, karna tak menemukan Pai susu yang ia taruh di kulkas, tadi pagi. “Emm... Aku baru saja memanaskannya di Microwave!” Ujar Yoona sembari mengambil mangkuk yang berisi kue Pai tadi dari dalam Microwave. “Kenapa kau panaskan? Dan tidak sisakan untukku, pula!” Kesal Liza pada Yoona. “Sudahlah Liza, kau makan es krimku saja yang ada di dalam kulkas, aku tahu kau alergi makanan panas.” Saran Suzy, sembari melahap mi instan tanpa kuahnya, karna tadi seluruh kuahnya sudah diminta oleh Luna. “Mmm... Ini enak sekali, bumbu apa yang kau tambahkan, tadi? Aku rasanya sampai ingin menangis, huhu...” Suzy menahan air matanya yang akan keluar saking terharunya, gadis itu memang akan mudah menangis jika memakan makanan yang menurutnya terlalu enak. “Betul, kan, enak. Aku membelinya di supermarket tadi siang, kalau tidak salah namanya adalah Micin!” Jawab Luna antusias. “Hey! Kau mengambil pupuk tanaman kemangiku lagi, ya?” Tanya Yoona sembari berkacak pinggang melotot tajam ke arah Bella. Sudah ke sekian kali ia mendapati karung pupuk tanamannya kosong saat hendak dipakai. “Ya, tadi aku ambil sedikit. Beberapa hari ini tanaman cabaiku jarang sekali, berbuah.” Bella menjawab dengan acuh sembari menyemproti tanaman cabainya. Ia harap dirinya bisa mempunyai sihir menyuburkan, tanaman. Semenjak turun ke bumi, mereka memang jadi punya selera makan masing-masing. Luna yang paling suka makan kuah mi berlebihan. Liza yang alergi makanan panas, Suzy yang akan menangis terharu, jika memakan makanan yang terlalu enak. Yoona si pencinta daun Kemangi, dan Bella si ratunya makanan pedas. Sampai bekal makan siangnya pun isinya Cabai, semua. Dan mereka hidup bahagia menjalani keseharian layaknya manusia. Namun mereka tahu semua ini tidak akan berlangsung lama. Walau begitu mereka sudah siap menghadapi apa pun yang akan terjadi, nantinya.Pagi ini awan cukup mendung. Ditambah hutan lebat yang menutupi Kastel tempat tinggal mereka, membuat suasana di sana makin kian mencekam. Mereka berlima keluar dari hutan itu dengan mengendarai mobil mewah. Mobil keluaran terbaru yang bahkan langsung dibeli Suzy, sesaat setelah perusahaan mobil itu selesai melakukan launcing perdana mereka. Gadis itu memang sangat tertarik dengan berbagai macam barang elektronik terkhusus mobil. Suasana hutan tidak membuat mereka takut. Setelah sekian lama mereka tinggal di dalamnya, membuat mereka terbiasa dengan keadaan hutan. Walaupun sudah cukup lama tinggal di dunia manusia dan berbaur dengan mereka, mereka berlima tetaplah makhluk asing dari dunia yang berbeda dan harus menyembunyikan jati diri mereka. Hutan ini adalah tempat yang teraman bagi mereka. Hutan ini dipenuh dengan kekuatan ajaib. Tidak ada manusia ataupun monster yang bisa memasuki hutan, dengan sembarangan. Mereka juga telah memasang banyak bidang-bidang sihir di seluruh p
Kini mereka berlima telah sampai di sebuah bangunan sekolah mewah. Tampak kalau sekolah ini adalah sekolah bergengsi dan elite. Dari gerbang luar saja sudah dapat terlihat banyak murid yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang sibuk bermain basket, melakukan pemotretan, sampai ada juga yang sedang Suting film. Bangunan gedung berlantai lima, dengan fasilitas yang lengkap dan tentunya juga mewah. “Wah, sepertinya sekolah pilihan Suzy kali ini agak lumayan!” mereka semua menatap takjub, memperhatikan sekitar dari balik jendela kaca mobil. “Kita tidak akan tahu sampai kita keluar!” Suzy kini memarkirkan mobilnya, kemudian membuka pintu mobil begitu juga dengan yang lainnya. Sraaa.... Seolah seperti ada Kilauan cahaya, mereka berlima sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana. Begitu cantik dan memikat, sebelumnya mereka belum pernah menemui gadis yang secantik ke lima gadis ini dalam hidup mereka. Mereka berlima keluar bersamaan, sementar
... “Hey, minggir... aku tidak bisa bernafas!” “Aku duluan yang datang, tahu!" “Wah... Cantiknya, aku akan kenalan lebih dulu!” “Hey! Biarkan kami masuk!” “Dasar mereka itu curang!” Kelas kini begitu berisik dan ramai. Diamond high School yang terkenal sebagai sekolah elite bergengsi, dengan murid yang anggun dan elegan, kini mereka ricuh bak pedagang di pasar saat kelas mereka kedatangan berlima gadis itu. Bahkan anak-anak dari kelas lain pun ikut mengerubungi kelas mereka, walau hanya dapat mengintip dari luar jendela karna anak kelas menutup akses, masuk. “Apa kau murid pindahan? Kenapa kami tak melihatmu saat orientasi!” “Apa kau sudah punya pacar?” “kulitmu halus sekali, perawatan kulit apa yang kau pakai?” “Apa kau mau pergi bersama kami, setelah sepulang sekolah?” Begitulah kira-kira beberapa dari beribu pertanyaan yang dilontarkan pada mereka berlima. Semua orang berebut bertanya seolah takut mereka akan segera kehilangan suaranya kalau merek
Mata semua murid kini terbelalak, para murid yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seketika terdiam dan menjatuhkan semua benda yang tadi, di pegangnya. Para murid yang sedang asyik bermain kartu, menjatuhkan kartu mereka, dan anak-anak yang sedang memakan camilan, mematung kemudian menjatuhkan camilan yang ada di mulut mereka. “Eh... Bukankah pak Arnold sudah pingsan lalu kita antar ke UKS, tadi?” tanya lirih salah satu siswa yang ada di sana pada teman-teman kelasnya. Para siswa yang sedang asyik menonton film, seketika tertegun saat mendengar suara ketukan dari pintu. Proyektor dimatikan, Kelas yang semula ricuh kini berubah menjadi hening seketika. Semuanya saling menatap tegang dengan tatapan penuh tanya, berpikir apakah Pak Arnold kini sudah kembali tersadar dan sekarang kembali datang untuk menghukum mereka semua? Gusar mereka dalam hati. Oh tidak, mungkin mereka harus membolos dengan melewati jendela, sekarang. Guru gendut dengan penggaris kayunya it
“Apa mungkin setelah datang ke dunia manusia, selera makanan kalian jadi aneh?” Heran Aldric dengan polos, tanpa sadar seketika telah membuat kelima gadis itu menengok ke arahnya, dengan tatapan tajam. “Apa maksudmu!” ... Saat ini mereka berenam sedang berada di sebuah restoran. Aldric menggaruk tengkuknya dengan canggung, saat mendapat tatapan tajam dari kelima gadis cantik itu. Lelaki itu duduk bersila di atas karpet lembut di batasi oleh meja yang tidak tinggi dengan dekorasi kuno yang unik dalam ruangan yang tertutup. “Sebenarnya siapa dirimu?...” “Dan apa yang kau ketahui tentang kami berlima!” tanya Suzy dengan serius, begitu pun dengan keempat temannya yang menatap Aldric dengan tatapan tajam dan penuh selidik. Mereka semua tak bisa merasakan hawa makhluk apa pun pada Aldric. Hanya ada dua kemungkinan yang dapat terjadi, Aldric ini memang hanya seorang manusia, atau memang dia sangat pintar menyembunyikan aura dan mana-nya. “Bukankah kalian sudah tahu, aku adalah Ald
... "Ceritakanlah!" “Dari mana dan bagaimana kau bisa bereinkarnasi. Bukankah seorang Werewolf membutuhkan waktu seribu tahun untuk bereinkarnasi? Tapi ini belum genap seribu tahun setelah kematian Aldric, dan Aldric kembali hidup lagi sebagai manusia, bukan serigala? Bagaimana kami bisa percaya bahwa kau adalah Aldric. Sementara Aldric adalah seorang Werewolf, bukan manusia!” Tanya Yoona bertubi, berusaha mengorek semua informasi yang diketahui oleh Aldric. Dan kalaupun dia berbohong, apa alasannya dan bagaimana dia bisa tahu tentang Aldric Davidson si manusia serigala. Ada yang namanya sistem reinkarnasi makhluk hidup, biasanya dalam seribu tahun jiwa mereka akan melebur dan membentuk jiwa baru, adapun semua ingatan mereka di masa lalu akan terhapus dan tergantikan dengan ingatan baru. Biasanya mereka akan berganti menjadi makhluk baru sesuai perbuatan mereka selama di dunia, semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan, maka semakin besar peluang mereka bereinkarnasi menjadi mak
Konon katanya, Vampir itu terlahir dengan sebuah kutukan yang mengelilinginya. Kutukan itu menjadi sangat erat dan tak bisa dicegahnya, kutukan untuk hidup abadi dan insting tergiur akan darah. Huweek.... “Kau muntah lagi? Sudah ku bilang jangan dipaksakan, bukan! Kenapa kau memakan semua bawang putih yang di berikan anak-anak itu? Harusnya kau tahu, kalau itu bisa mengganggu kesehatanmu!” dua gadis di kamar mandi perempuan memisahkan diri dari banyak orang, satu temannya membantu temannya yang lain mengeluarkan semua bawang putih yang di telannya. “Kau tahu Ellie, terkadang aku lelah harus hidup sembunyi-sembunyi begini!” gadis yang muntah tadi tertunduk lemas sembari bersender ke dinding kamar mandi dengan lelah. “Kau harus bertahan Serena, kau tahu kan kita yatim piatu tanpa keluarga satu pun. Kita tidak tahu ke mana harus pergi, jadi sebisa mungkin kita harus bisa bertahan, disini!” gadis yang dipanggil Ellie ikut sedih, mereka berdua memanglah Vampir yang terbuang, berhasi
“Lalu, bagaimana akhirnya?” saat ini di taman belakang kastel tua, burung gagak bertengger di atas pagar besi yang sudah sedikit berkarat dengan ditumbuhi tumbuhan menjalar. Kemudian dia terbang pergi dengan cepat, saat melihat seekor tikus tanah yang keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Rantai makanan yang terus berputar di hutan rimba. “Jadi kau menghabisi mereka berdua?” saat ini mereka berlima sedang duduk berkumpul di meja taman, dengan secangkir teh hangat, duduk berunding membicarakan dua Vampir yang bertengkar dengan Yoona, kemarin. “Aku belum sempat!” ucap Yoona menyeruput secangkir tehnya kemudian kembali meletakkannya di atas meja, membuat mereka berempat menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Yoona menghela nafas, menghirup udara hutan di pagi hari, di lihatnya monyet-monyet yang bergelantungan di atas pohon, kemudian mulai menceritakan kejadian kemarin mulai dari awal. Kemarin, Di sekolah. “Di mana Yoona, aku tidak bisa menemukannya di mana pun?” berempat gad