“Lalu, bagaimana akhirnya?” saat ini di taman belakang kastel tua, burung gagak bertengger di atas pagar besi yang sudah sedikit berkarat dengan ditumbuhi tumbuhan menjalar. Kemudian dia terbang pergi dengan cepat, saat melihat seekor tikus tanah yang keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Rantai makanan yang terus berputar di hutan rimba. “Jadi kau menghabisi mereka berdua?” saat ini mereka berlima sedang duduk berkumpul di meja taman, dengan secangkir teh hangat, duduk berunding membicarakan dua Vampir yang bertengkar dengan Yoona, kemarin. “Aku belum sempat!” ucap Yoona menyeruput secangkir tehnya kemudian kembali meletakkannya di atas meja, membuat mereka berempat menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Yoona menghela nafas, menghirup udara hutan di pagi hari, di lihatnya monyet-monyet yang bergelantungan di atas pohon, kemudian mulai menceritakan kejadian kemarin mulai dari awal. Kemarin, Di sekolah. “Di mana Yoona, aku tidak bisa menemukannya di mana pun?” berempat gad
Ketiga gadis itu menengok bersamaan, melihat gadis berambut hitam sebahu berdiri Di ambang pintu dengan raut wajah ketakutan, gadis itu menggigit bibir bawahnya melihat darah yang berceceran di lantai, kemudian segera mengambil ponsel yang ikut dia jatuhkannya tadi dengan gugup. “M-maaf, aku tidak sengaja datang, anggap saja kalian tidak melihatku!” gadis itu terburu berlari dengan ceroboh terpeleset hingga lututnya berdarah. “Ukh, sakit sekali!” pedihnya memegangi lututnya, kakinya terlalu sakit untuk berdiri. “Aroma darah yang pekat....” ketiga Vampir itu secara tidak sadar mendapat kembali insting alaminya. Naluri alamiah yang di miliki Vampir setiap kali mencium bau darah. Kepala Yoona mendadak sakit, dadanya bergejolak, padahal dia selalu bisa menahan diri selama ini, darah gadis itu spesial, darah yang bisa membangkitkan rasa haus Vampir yang sudah lama tertidur sekalipun. Rasanya pasti amat sangat lezat, tapi Yoona membuang semua pikiran itu jauh-jauh, dia tidak boleh meny
Beribu tahun yang lalu, hutan yang luas memiliki banyak sisi dan ditinggali oleh beragam makhluk seperti Elf, Griffin, Vampir, Werewolf, manusia dan juga makhluk spiritual seperti Naga dan juga Phoenix. Mereka semua tersebar di seluruh penjuru hutan. Memiliki wilayahnya tersendiri, sebelah utara hutan di tempati para bangsa Elf, peri-peri mini dan juga hewan mitologi seperti kuda bertanduk atau sering kita sebut sebagai Unicorn. Hutan di sana sangat subur dengan beragam macam jenis tumbuhan. Sementara sebelah sisi selatan hutan di tempati oleh para makhluk spiritual seperti Naga, Phoenix, Ular bersisik emas, dan masih banyak lagi. Di tempat yang tak jauh dari sana, juga ada batas wilayah pemukiman para Griffin yang menetap di hutan. Sementara di sisi sebelah timur wilayah bangsa Werewolf berbatasan dengan wilayah bangsa Vampir. Dan ada pemukiman manusia yang cukup luas sebagai perbatasan antar wilayah dua bangsa itu. Dahulu pemukiman manusia itu adalah sebuah kerajaan besar den
Brakk... “Tiba-tiba terdengar suara benda berjatuhan dari dalam kastel, di luar ruangan mereka. “Ada apa di luar? Apakah ada orang? Tapi bagaimana ada yang bisa masuk ke dalam sini!” ... Mereka semua keluar ruangan untuk mengecek apa yang terjadi di luar. Srakk... Sebuah belati meluncur dengan cepat dan hampir mengenai wajah Yoona, kalau saja tidak ditahan oleh kekuatan Bella. “Berani sekali, mengarahkan belati ke arah kami!” Marah Liza, sembari mengeluarkan api dari tangannya dan melemparnya ke arah mereka. “Liza hentikan, mereka hanya anak-anak!” Teriak Suzy khawatir sampai kemudian, Brukk... Seekor kelelawar besar jatuh tepat di belakang kedua anak itu. Ternyata Liza menyerang kelelawar besar yang hendak menyakiti kedua anak itu. Tampak semua orang kaget, melihat ngeri ke arah kelelawar yang sudah mati itu. “Kelelawar pemangsa!” Kaget Yoona, saat melihat kelelawar itu. Kelelawar itu mati gosong dengan mata terbuka menampilkan mata merah menyala yang mengerikan.
Kini kegelisahan menghantui berlima gadis itu, entah kenapa ada rasa waspada yang menyelimuti diri mereka setelah kejadian masuknya kelelawar pemangsa dan dua anak itu ke dalam kastel. Sihir perlindungan yang sudah mereka bangun beratus ratus tahun lalu, kini terkikis oleh sihir kuat, yang bahkan mampu menembus gerbang pertahanan kastel mereka. Mereka kini berada di inti kastel tempat di mana sumber sihir kastel berada, bidang sihir yang mereka buat sudah tak cukup mampu menahan sihir dari luar, kini mereka harus memberikan kekuatan penuh pada hutan ini. Bukan hanya kastel, tapi seluruh hutan kabut. Berlima gadis membentuk formasi dan berpencar mengelilingi artefak batu naga. “Teman-teman, satukan tangan kalian. Hari ini kita akan menyatukan kekuatan untuk membuat sihir perlindungan, berdirilah sejajar dengan bidang sihir yang telah ku gambar!” Ucap Bella setelah menggambarkan bidang sihir di lantai mengitari artefak suci itu. Berlima gadis itu kini telah membuat formasi lingka
Kini mereka semua saling tatap, berkomunikasi melalui pandangan harus mempercayai Andrew atau tidak. “Bagaimana jika para Vampir itu bisa menemukan kalian, itu juga akan sangat berbahaya bagi kami. Dan apa yang kau maksud dengan bulan darah emas?” tanya Suzy menatap Andrew, begitu pun yang lainnya. “Ini adalah cincin penghilang aura, orang tua kami bersusah payah membuatnya. Sebelum masuk kemari kami sudah memakai cincin ini terlebih dahulu, jadi kalian tidak perlu khawatir mereka dapat menemukan kami. Dan soal bulan darah emas, apa kau tahu istilah Golden Blood Moon?” tanya Andrew pada mereka semua. “Dalam dunia manusia itu disebut bulan darah emas, saat bulan jauh lebih besar dari biasanya dan berwarna merah keemasan!” Jawab Suzy. “Itu benar, tapi bagi bangsa Vampir dan serigala, itu adalah saat terbaik untuk melakukan perang. Dan setiap lima ratus tahun sekali, akan muncul yang namanya Golden Blood Moon. Itu adalah saat di mana bulan berwarna merah seperti darah dan memancar
Saat suatu misteri datang, mereka akan hadir membawa sebuah kejutan, membuat petualangan yang menyenangkan. ... “YOONA!!” Yoona kaget dan terbangun saat Suzy mengguncang keras tubuhnya sembari berteriak memanggil namanya. Ia mengambil nafas terengah sembari berusaha menenangkan diri dari rasa takut sehabis mengalami mimpi buruknya. “Ada apa?” tanya yang lainnya menatap khawatir, ternyata kini sudah berada di mejanya dan mengerubunginya. Keringat sebesar jagung menetes dari dahi Yoona, sementara mulutnya masih terasa sulit untuk berkata. Mereka berempat langsung mengerti, mengelus punggungnya kemudian memeluknya. “Jangan khawatir, semuanya pasti akan baik-baik saja... kau habis mimpi buruk, ya?” Yoona masih menahan dadanya yang terasa sesak, semua itu terasa begitu nyata untuk di bilang hanya sebuah mimpi, dia seperti diperlihatkan gambaran tentang dirinya di kehidupan lainnya. ... Sekolah hari ini telah usai, kini Aldric telah bersiap dengan tas besar dan juga motor besar
Andrew dan Nataly saat ini sedang tertidur di dalam tenda. Andrew menggigit bibir bawahnya seolah telah mendengar percakapan mereka. Ketiga manusia itu begitu lelah, begitu pun dengan Aldric yang tak bisa kehilangan insting mengantuknya. Di luar tenda, kelima gadis itu berjaga mengawasi sekitar hutan. Kini mereka memasang pandangan awas, dan terus berjaga di sekitar tenda. Luna dan Bella berjaga mengawasi tenda milik Andrew, Nataly dan juga Aldric. Sementara Yoona, Liza, dan Suzy memperluas indra penglihatan mereka, mengawasi seluruh penjuru hutan. Yoona mengawasi hutan tenggara, tempat di mana banyak vampir yang sering muncul. Liza memperluas penglihatan, mengawasi daerah selatan, sementara Suzy mengawasi daerah hutan timur. “Gawat!” ujar Yoona seketika membuka matanya dengan cepat. “Ada apa?” tanya Suzy terkejut, begitu pun dengan Liza yang sedari tadi fokus bermeditasi. “Dari arah utara hutan, ada yang sedang bergerak cepat menuju kemari, dan mereka semua memiliki hawa yang
Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot
Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da
Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena
"Portalnya sudah terbuka." Mereka melajukan mobil masuk ke dalam portal. Bella yang membuka portal membiarkan mereka masuk lebih dulu, sebelum ikut masuk wajahnya menoleh ke belakang mengingat semua hal yang mereka lalui di sini. Tapi semuanya sudah berlalu, kehidupan mereka yang baru akan segera dimulai. Prancis, sebagai negara terbesar di eropa, banyak pilihan kota untuk di tinggali. Saat ini mereka tinggal di kota Alsace. Kota yang tenang dan cantik, sangat cocok untuk memulai hidup baru, apalagi kota ini terkenal sebagai salah satu kota penghasil anggur terbaik di prancis. Suara lonceng berbunyi membuat Suzy menoleh dan tersenyum di depan meja resepsionis. "Bienvenue à l'hôtel Golden Moon..." Hujan di luar deras, membawa masuk sepasang suami istri yang sudah dalam kondisi basah kuyup terkena hujan. "Je veux réserver une chambre!" sang istri mengangkat jari telunjuk memesan satu kamar untuk mereka menginap malam ini. "Très bien, attends une minute !" Suzy tersenyum berbalik
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi, jadi aku membunuh semua manusia penyihir
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastil kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lav
Derrick merasakan sesuatu, ia melirik tangannya yang mulai mengurai dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang terbang dan menghilang di langit. “Yoona!” panggil Derrick yang membuat Yoona menengok ke arahnya. Mata Yoona melotot, ia segera terkejut saat melihat apa yang terjadi pada Derrick. Yoona melihat ke atas langit, sinar emas rembulan yang perlahan memudar bersamaan dengan tubuh Derrick yang terus mengurai. Yoona menghampiri Derrick dan menyentuh wajahnya. Gadis itu menangis. “Sudah kuduga akan begini....” Derrick menghapus air mata Yoona menggunakan sebelah tangannya yang masih utuh. “Anak bodoh! Aku mengirim prajurit untuk melindungimu kau malah lari.” Yoona mengernyitkan dahi, kemudian ia teringat dengan kejadian seseorang yang mengejarnya di hutan. Jadi itu semua ulah Derrick? Derrick melirik ke arah Nataly dan Andrew. “Maaf jika sudah membantai desa kalian, aku benar-benar panik karena bulan darah emas akan segera terjadi. Jadi aku membunuh semua manusia p
Derrick berjalan tertatih memegangi satu tangannya yang kini sudah menghitam, mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak mengikuti Andrew dan Nataly yang mencari jejak dengan mengikuti bau Yoona. “Ke arah sana!” Nataly menunjuk membuat mereka berbelok mengikuti arahan merek berdua. Kastel kerajaan Eranos. “LAVINCI SIALAN. PENIPU!” Yoona Berteriak marah, tidak henti-hentinya melontarkan sumpah serapah pada lelaki itu. Sementara Lavinci justru bersenandung senang mendengarnya, kemarahan dan kesedihan Yoona membuatnya semakin tertarik dan senang. “Aku tidak pernah terpikir efeknya akan sebagus ini. Sampai aku mencobanya pada serigala liar di hutan, kekuatannya berubah dua kali lipat dan tanpa ampun menyerang vampir yang dilihatnya. Kemudian saat suasana panas terjadi di antara ras serigala dan vampir, aku membuat rumor bahwa itu adalah racun were Wolf buatan bangsa serigala untuk menyerang bangsa vampir, seketika keduanya langsung saling menatap tajam dan menusuk.” Ucap Lavinci
Kastel Eranos lama yang terbengkalai, bahkan sebagian bangunannya sudah menjadi puing-puing. Sejak peperangan besar lima ratus tahun lalu, para vampir yang tersisa memilih pergi dari hutan dan mencari tempat lain. Kerajaan vampir Eranos yang semula berjaya kini hanya menyisakan bangunan tua yang hampir roboh. Di dalam salah satu bangunan, tersimpan alat-alat penelitian yang masih bekerja. Seseorang meneteskan cairan ke dalam wadah dan mengambil suntikan, bersiap menghampiri gadis yang terikat rantai besi di kedua kaki dan tangannya. Yoona merasa mual seusai menerima kekuatan, gadis itu ingin memijit kepalanya tapi tangannya yang terikat membuatnya segera tersadar. Yoona memberontak berusaha melepaskan diri, tapi semakin ia berusaha, rantai itu semakin kuat mengikat tubuhnya. "Percuma saja, itu rantai sihir yang sudah kusiapkan selama ratusan tahun." suara familier membuat Yoona mendongak. Seorang lelaki berdiri di hadapannya sembari memegang jarum suntik, lelaki itu memakai maske