Saat ini cuaca sangat buruk, hujan yang deras di tambah mobil mereka yang mogok membuat mereka harus menepi dan menunggu di tengah hujan sampai layanan bengkel datang. "Sudah hampir satu jam kita di sini, apa mereka sungguh akan datang?" ucap wanita di samping lelaki yang duduk di kursi kemudi. "Tunggulah sebentar lagi sayang, saat orang bengkel datang aku akan menelepon taksi untuk menjemput kita." lelaki itu mencoba menenangkan istrinya yang terus mengoceh, sementara putranya di belakang merasa bosan dan mulai memainkan kaca mobil, menaik turunkan kaca sehingga air hujan masuk, tapi anak itu justru tertawa saat air hujan terkena wajahnya. "William, berhenti bermain-main dan duduk dengan tenang, kau membuat kursi mobil kita basah!" omel wanita itu dengan kesal, William tidak suka dimarahi segaja membuka kaca mobil sekali lagi untuk yang terakhir dan ingin segera menutupnya. Tapi sial, sebelum anak itu sempat menutupnya sebuah batu melayang dari luar dan masuk ke dalam mobil mengena
Hari ini giliran Liza yang berjaga, sementara Suzy pergi ke kebun untuk menyirami tanaman. Liza duduk termenung melihat keluar dari balik pintu kaca, suasana benar-benar sepi karena para tamu pun sudah cek out sejak tadi pagi. Tring... Suara lonceng di pintu berbunyi membuat Liza segera tersenyum dan berdiri. Seseorang masuk dengan membawa tas koper, wajahnya tertutup topi berbentuk seperti topi koboy dan baju musim dingin berwarna hitam. Wajahnya sama sekali tidak terlihat dan ia berjalan menghampiri Liza. "Apa bisa pesan satu kamar?" Liza menatap orang itu dari atas ke bawah, matanya memicing melihatnya dengan curiga, namun ia segera mengambil pulpen dan membuka buku catatan hotel. "Tentu ada, tuan. Anda ingin kamar seperti apa?" Lelaki itu mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya sembari berpikir. "Aku ingin kamar lantai 2 dengan jendela menghadap gunung." Liza mengangguk dan memilihkan kamar. "Kalau begitu bisa saya minta nama dan kartu identitas?" Lelaki itu terlihat kikuk da
Saat ini seorang gadis berlari tertatih sembari memegangi perutnya yang berisi anaknya yang baru berumur seminggu. Air mata deras mengalir dari matanya saat ia melihat tangannya yang perlahan menerawang dan hampir menghilang. Ia melihat ke sekeliling mencoba meminta bantuan, tapi tak ada yang bisa melihatnya, tubuhnya mulai lemah dan ia tak punya tenaga lagi sampai tubuhnya ambruk ke tanah. Dilihatnya samar-samar lelaki menggunakan topi dan baju yang tertutup menghampirinya, sampai akhirnya matanya benar-benar berat dan gadis itu pun kehilangan kesadarannya. ... Suzy mengelap meja resepsionis dan merapihkan barang, Liza dan Bella di kebun belakang menyiram tanaman dan memberikan pupuk, sementara Yoona memasak makan siang untuk semuanya. Setelah Lune menikah dan meninggalkan hotel, mereka berempat memilih fokus mengurus hotel dan kebun kecil mereka. Suzy yang sedang merapihkan meja teralihkan saat mendengar suara telepon berdering, gadis itu segera mengangkat telepon dan matanya melot
Suatu hari di malam yang kelam, seorang gadis vampir berlari di tengah hutan berkabut bersama seorang manusia serigala. Mereka memasuki kastel besar menyeramkan, dan bertemu dua penghuni kastel yang memegang sebuah lentera di tangan mereka. “Sedang apa kalian? Apa yang kalian lakukan di wilayah kami!” “Aku mohon, lindungi dia. Ambillah kristal sihir ini, anggap ini sebagai bayaran dan ketulusan dariku!” Setelah itu manusia serigala bermata biru itu berlari dengan tergopoh masuk ke dalam hutan yang gelap, meninggalkan gadis yang berkeringat dingin dengan luka yang berdarah di kakinya. -Secret of the girls- Setiap hal memiliki misteri tersembunyi, dan mereka hadir juga karna tujuan tersendiri. ... Suasana kota yang ramai, sudah menjadi hal yang sangat biasa. Sampai deras hujan jatuh, dan membuat orang-orang berhambur mencari tempat berteduh, karna takut baju mereka basah terkena air hujan. “Untung saja kita punya Lune, sehingga kita jadi tidak perlu takut kehujanan!” salah seo
Pagi ini awan cukup mendung. Ditambah hutan lebat yang menutupi Kastel tempat tinggal mereka, membuat suasana di sana makin kian mencekam. Mereka berlima keluar dari hutan itu dengan mengendarai mobil mewah. Mobil keluaran terbaru yang bahkan langsung dibeli Suzy, sesaat setelah perusahaan mobil itu selesai melakukan launcing perdana mereka. Gadis itu memang sangat tertarik dengan berbagai macam barang elektronik terkhusus mobil. Suasana hutan tidak membuat mereka takut. Setelah sekian lama mereka tinggal di dalamnya, membuat mereka terbiasa dengan keadaan hutan. Walaupun sudah cukup lama tinggal di dunia manusia dan berbaur dengan mereka, mereka berlima tetaplah makhluk asing dari dunia yang berbeda dan harus menyembunyikan jati diri mereka. Hutan ini adalah tempat yang teraman bagi mereka. Hutan ini dipenuh dengan kekuatan ajaib. Tidak ada manusia ataupun monster yang bisa memasuki hutan, dengan sembarangan. Mereka juga telah memasang banyak bidang-bidang sihir di seluruh p
Kini mereka berlima telah sampai di sebuah bangunan sekolah mewah. Tampak kalau sekolah ini adalah sekolah bergengsi dan elite. Dari gerbang luar saja sudah dapat terlihat banyak murid yang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang sibuk bermain basket, melakukan pemotretan, sampai ada juga yang sedang Suting film. Bangunan gedung berlantai lima, dengan fasilitas yang lengkap dan tentunya juga mewah. “Wah, sepertinya sekolah pilihan Suzy kali ini agak lumayan!” mereka semua menatap takjub, memperhatikan sekitar dari balik jendela kaca mobil. “Kita tidak akan tahu sampai kita keluar!” Suzy kini memarkirkan mobilnya, kemudian membuka pintu mobil begitu juga dengan yang lainnya. Sraaa.... Seolah seperti ada Kilauan cahaya, mereka berlima sontak menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana. Begitu cantik dan memikat, sebelumnya mereka belum pernah menemui gadis yang secantik ke lima gadis ini dalam hidup mereka. Mereka berlima keluar bersamaan, sementar
... “Hey, minggir... aku tidak bisa bernafas!” “Aku duluan yang datang, tahu!" “Wah... Cantiknya, aku akan kenalan lebih dulu!” “Hey! Biarkan kami masuk!” “Dasar mereka itu curang!” Kelas kini begitu berisik dan ramai. Diamond high School yang terkenal sebagai sekolah elite bergengsi, dengan murid yang anggun dan elegan, kini mereka ricuh bak pedagang di pasar saat kelas mereka kedatangan berlima gadis itu. Bahkan anak-anak dari kelas lain pun ikut mengerubungi kelas mereka, walau hanya dapat mengintip dari luar jendela karna anak kelas menutup akses, masuk. “Apa kau murid pindahan? Kenapa kami tak melihatmu saat orientasi!” “Apa kau sudah punya pacar?” “kulitmu halus sekali, perawatan kulit apa yang kau pakai?” “Apa kau mau pergi bersama kami, setelah sepulang sekolah?” Begitulah kira-kira beberapa dari beribu pertanyaan yang dilontarkan pada mereka berlima. Semua orang berebut bertanya seolah takut mereka akan segera kehilangan suaranya kalau merek
Mata semua murid kini terbelalak, para murid yang sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seketika terdiam dan menjatuhkan semua benda yang tadi, di pegangnya. Para murid yang sedang asyik bermain kartu, menjatuhkan kartu mereka, dan anak-anak yang sedang memakan camilan, mematung kemudian menjatuhkan camilan yang ada di mulut mereka. “Eh... Bukankah pak Arnold sudah pingsan lalu kita antar ke UKS, tadi?” tanya lirih salah satu siswa yang ada di sana pada teman-teman kelasnya. Para siswa yang sedang asyik menonton film, seketika tertegun saat mendengar suara ketukan dari pintu. Proyektor dimatikan, Kelas yang semula ricuh kini berubah menjadi hening seketika. Semuanya saling menatap tegang dengan tatapan penuh tanya, berpikir apakah Pak Arnold kini sudah kembali tersadar dan sekarang kembali datang untuk menghukum mereka semua? Gusar mereka dalam hati. Oh tidak, mungkin mereka harus membolos dengan melewati jendela, sekarang. Guru gendut dengan penggaris kayunya it