Brakk... “Tiba-tiba terdengar suara benda berjatuhan dari dalam kastel, di luar ruangan mereka. “Ada apa di luar? Apakah ada orang? Tapi bagaimana ada yang bisa masuk ke dalam sini!” ... Mereka semua keluar ruangan untuk mengecek apa yang terjadi di luar. Srakk... Sebuah belati meluncur dengan cepat dan hampir mengenai wajah Yoona, kalau saja tidak ditahan oleh kekuatan Bella. “Berani sekali, mengarahkan belati ke arah kami!” Marah Liza, sembari mengeluarkan api dari tangannya dan melemparnya ke arah mereka. “Liza hentikan, mereka hanya anak-anak!” Teriak Suzy khawatir sampai kemudian, Brukk... Seekor kelelawar besar jatuh tepat di belakang kedua anak itu. Ternyata Liza menyerang kelelawar besar yang hendak menyakiti kedua anak itu. Tampak semua orang kaget, melihat ngeri ke arah kelelawar yang sudah mati itu. “Kelelawar pemangsa!” Kaget Yoona, saat melihat kelelawar itu. Kelelawar itu mati gosong dengan mata terbuka menampilkan mata merah menyala yang mengerikan.
Kini kegelisahan menghantui berlima gadis itu, entah kenapa ada rasa waspada yang menyelimuti diri mereka setelah kejadian masuknya kelelawar pemangsa dan dua anak itu ke dalam kastel. Sihir perlindungan yang sudah mereka bangun beratus ratus tahun lalu, kini terkikis oleh sihir kuat, yang bahkan mampu menembus gerbang pertahanan kastel mereka. Mereka kini berada di inti kastel tempat di mana sumber sihir kastel berada, bidang sihir yang mereka buat sudah tak cukup mampu menahan sihir dari luar, kini mereka harus memberikan kekuatan penuh pada hutan ini. Bukan hanya kastel, tapi seluruh hutan kabut. Berlima gadis membentuk formasi dan berpencar mengelilingi artefak batu naga. “Teman-teman, satukan tangan kalian. Hari ini kita akan menyatukan kekuatan untuk membuat sihir perlindungan, berdirilah sejajar dengan bidang sihir yang telah ku gambar!” Ucap Bella setelah menggambarkan bidang sihir di lantai mengitari artefak suci itu. Berlima gadis itu kini telah membuat formasi lingka
Kini mereka semua saling tatap, berkomunikasi melalui pandangan harus mempercayai Andrew atau tidak. “Bagaimana jika para Vampir itu bisa menemukan kalian, itu juga akan sangat berbahaya bagi kami. Dan apa yang kau maksud dengan bulan darah emas?” tanya Suzy menatap Andrew, begitu pun yang lainnya. “Ini adalah cincin penghilang aura, orang tua kami bersusah payah membuatnya. Sebelum masuk kemari kami sudah memakai cincin ini terlebih dahulu, jadi kalian tidak perlu khawatir mereka dapat menemukan kami. Dan soal bulan darah emas, apa kau tahu istilah Golden Blood Moon?” tanya Andrew pada mereka semua. “Dalam dunia manusia itu disebut bulan darah emas, saat bulan jauh lebih besar dari biasanya dan berwarna merah keemasan!” Jawab Suzy. “Itu benar, tapi bagi bangsa Vampir dan serigala, itu adalah saat terbaik untuk melakukan perang. Dan setiap lima ratus tahun sekali, akan muncul yang namanya Golden Blood Moon. Itu adalah saat di mana bulan berwarna merah seperti darah dan memancar
Saat suatu misteri datang, mereka akan hadir membawa sebuah kejutan, membuat petualangan yang menyenangkan. ... “YOONA!!” Yoona kaget dan terbangun saat Suzy mengguncang keras tubuhnya sembari berteriak memanggil namanya. Ia mengambil nafas terengah sembari berusaha menenangkan diri dari rasa takut sehabis mengalami mimpi buruknya. “Ada apa?” tanya yang lainnya menatap khawatir, ternyata kini sudah berada di mejanya dan mengerubunginya. Keringat sebesar jagung menetes dari dahi Yoona, sementara mulutnya masih terasa sulit untuk berkata. Mereka berempat langsung mengerti, mengelus punggungnya kemudian memeluknya. “Jangan khawatir, semuanya pasti akan baik-baik saja... kau habis mimpi buruk, ya?” Yoona masih menahan dadanya yang terasa sesak, semua itu terasa begitu nyata untuk di bilang hanya sebuah mimpi, dia seperti diperlihatkan gambaran tentang dirinya di kehidupan lainnya. ... Sekolah hari ini telah usai, kini Aldric telah bersiap dengan tas besar dan juga motor besar
Andrew dan Nataly saat ini sedang tertidur di dalam tenda. Andrew menggigit bibir bawahnya seolah telah mendengar percakapan mereka. Ketiga manusia itu begitu lelah, begitu pun dengan Aldric yang tak bisa kehilangan insting mengantuknya. Di luar tenda, kelima gadis itu berjaga mengawasi sekitar hutan. Kini mereka memasang pandangan awas, dan terus berjaga di sekitar tenda. Luna dan Bella berjaga mengawasi tenda milik Andrew, Nataly dan juga Aldric. Sementara Yoona, Liza, dan Suzy memperluas indra penglihatan mereka, mengawasi seluruh penjuru hutan. Yoona mengawasi hutan tenggara, tempat di mana banyak vampir yang sering muncul. Liza memperluas penglihatan, mengawasi daerah selatan, sementara Suzy mengawasi daerah hutan timur. “Gawat!” ujar Yoona seketika membuka matanya dengan cepat. “Ada apa?” tanya Suzy terkejut, begitu pun dengan Liza yang sedari tadi fokus bermeditasi. “Dari arah utara hutan, ada yang sedang bergerak cepat menuju kemari, dan mereka semua memiliki hawa yang
"Aih... kenapa aku kalah lagi!" Peri kecil menggerutu sebal, selalu kalah bermain kartu dari Andrew. Andrew tersenyum sinis sembari mengambil setumpuk batu mana yang tadi mereka jadikan taruhan. "Sudah lewat delapan jam, masih belum ada satu pun dari mereka yang berhasil keluar, dari sana." Peri kecil menunggu dengan bosan, bertopang dagu melihat ke arah enam orang yang masih terbaring di atas ranjang dengan terbalut gelembung berwarna keunguan. "Aku yakin kehidupan mereka cukup sulit sehingga mereka masih belum bisa melupakan masa lalu." Andrew ikut melihat, batas waktunya adalah 30 jam, jika mereka masih tidak kunjung bangun juga mereka akan terjebak dalam dunia fatamorgana itu untuk selamanya. Andrew melihat ke ruangan lain, ada sederet makhluk yang telah terjebak dalam dunia fatamorgana itu untuk selamanya. "Aku sedari dulu berpikir, kenapa kau menciptakan permainan aneh ini." Nataly ikut berujar, tatapan dan ucapannya sudah tidak seperti anak polos yang bersama dengan keenam
... “Apakah kau tidak bosan terus merangkai bunga itu, Luze?” Yoona bertopang dagu, dengan bosan memerhatikan seorang gadis bertelinga runcing, merangkai mahkota bunga untuk ke sekian kalinya. “Aku kan baru kali ini membuatnya. Oh, ya! Dua hari lagi akan ada gerhana bulan, kau harus lebih berhati-hati, Noa.” Elf memang punya kekurangan di pendengaran, padahal dia bilang Yoona, malah tetap dipanggil Noa. Walau tidak semua Elf dan mungkin hanya Luze, yang begini. Yoona mendengus dengan bosan, dialog yang sama lagi. Dia sudah dua belas kali mengulang kejadian ini, kemudian nanti sebelum gerhana muncul, dia kembali lagi ke saat ini. Waktunya terus berputar di tempat yang sama. Entah baik atau tidak, dia cukup senang bisa kembali melihat Luze tersenyum. “Ayahku bilang untuk berhenti bermain dengan Vampir dan juga Serigala. Tapi aku mana bisa, kalian berdua adalah sahabat yang paling kusayangi.” “Oh ya, aku rasa Aldric menyukaimu!” eh? Yoona mulai merasa aneh karna dialog ini tidak
... Sudah masuk tengah malam, Bella masih belum bisa terlelap dalam tidurnya, matanya menatap ke atas langit-langit sembari merenung membayangkan kejadian dalam mimpinya. Ada rasa bersalah besar di benaknya, bukannya menolong keluarganya saat itu, dia malah memasuki portal itu sendirian. Walaupun masuk ke dalam portal bukanlah sebuah kesengajaan, tapi dia bisa memilih untuk tetap tinggal pada saat itu, rasa percayanya pada lelaki itu lah yang membuatnya berani untuk terjun masuk. Janjinya yang akan melindungi keluarganya, tapi sekarang ia bahkan tidak tahu lelaki itu dan keluarganya saat ini masih hidup atau tidak. Tapi yang jelas planetnya sudah hancur sekarang, dia tidak akan pernah bisa berdamai dengan masa lalu sebelum dia tahu kebenaran dari masa lalu itu sendiri. Tapi jika mengulik lebih dalam, dia bahkan tidak tahu di dimensi mana sebenarnya planetnya berada. Dia telah menjelajahi banyak ruang dimensi, tapi belum juga menemukan dimensi di mana tempat dia berasal. Dia bahkan