Share

Bab 155

Bagaimana Valerio bisa menemukan tempat mereka secepat ini.

Zayden membuka pintu sedikit. Melalui celah sempit di pintu, dia melihat pria itu berdiri di ambang pintu dan terlihat sedikit cemas.

Zayden berpikir kalau Mama pulang tanpa berpamitan dengan Om Valerio. Mungkin Om Valerio marah.

"Siapa?"

"Zayden, buka pintunya."

"Nggak bisa. Mama bilang jangan buka pintu untuk orang asing."

"Aku Valerio."

"Om Valerio, Mama sakit. Apa kamu bisa membawanya ke rumah sakit?"

Suara Valerio terdengar lebih dingin dibandingkan sebelumnya. "Buka pintunya."

Zayden ragu sejenak. Namun, dia sudah menghubungi Om Nathan ....

Terserah. Dia akan meminta tolong kepada siapa pun yang datang.

Begitu Zayden membuka pintu, Valerio langsung melangkah masuk.

"Di mana Mamamu?"

Zayden menunjuk ke arah kamar tidur. "Om Valerio, kamu harus menolong Mama. Dia demam."

Valerio melangkah masuk ke kamar tidur. Setelah masuk, Briella demam dan kesadarannya sangat lemah. Dia melihat seorang pria di samping tempat tidurnya, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status