Ibu untuk Anakku

Ibu untuk Anakku

last updateLast Updated : 2023-08-04
By:  Lady MerMaDOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
31Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Cerita ini adalah sebuah Harapan, buat seseorang yang aku jadikan inspirasi dalam kisah ini. Semoga dia menemukan kebahagiaannya, Aamiin. 🍒🍒🍒 Happy Reading Riana, wanita berusia tiga puluh sembilan tahun. Terpaksa kembali ke kota kelahirannya karena ayahnya sedang sakit. Ayah meminta Riana untuk menikah. Permintaan yang sangat mudah seharusnya bagi wanita secantik Riana. Namun, dapatkah Riana memenuhi permintaan terakhir ayahnya? Sedangkan Riana memiliki masa lalu kelam yang membuat dia trauma. Sanggupkah Riana melawan traumanya? Lalu, apakah ada pria yang mau menikahi Riana? cerita udah tamat ya, karena memang memiliki bab singkat.

View More

Chapter 1

Pelanggan

"Papa, ayo," seorang gadis menarik tangan seorang pria yang dipanggilnya Papa? Agar mengikutinya masuk kedalam sebuah butik. Si pria mengikuti si gadis ke tempat tujuannya. 

Gadis tersebut berusia sekitar 16 tahun dan pria yang bersamanya berusia kira-kira 42 tahun. Pria tersebut melirik sekilas seorang wanita, mungkin karyawan di toko tersebut. Si wanita tengah sibuk mendandani manekin.

Si gadis kecil menarik tangan pria itu. Si Pria tampan dengan tinggi 178 cm. 

"Loch, kok gak ada lagi!" heran si gadis, dia mencari-cari pada gantungan baju.

"Ya udah yang ini aja bagaimana?" Si pria menarik satu gamis dari gantungan yang mungkin disukai si gadis.

Pria tersebut mengenakan celana jeans hitam dan kemeja berwarna putih. Memakai sepatu sport perpaduan hitam dan putih.

Sedangkan gadis remaja mengenakan rok plisket hitam dan kemeja berwarna peach. Si gadis remaja juga memakai sepatu sport berwarna peach. 

"Nggak mau, Papa sih, udah Nayla bilang dari kemarin-kemarin," sungut si gadis remaja, yang bernama Nayla.

"Papa,'kan, kemarin banyak kerjaan Nay," jawab si pria membela diri.

"Cari yang lain aja, deh." Si pria mencoba membujuk Nayla.

"Tante!" Nayla mendekati wanita yang tengah mendandani manekin. Wanita itu adalah Riana.

Riana menghentikan pekerjaannya dan melihat ke arah gadis yang memanggilnya itu.

"Ya, ada yang bisa Tante bantu?" tanya Riana ramah. Si pria melirik Riana lagi. Riana tersenyum dengan si pria yang juga dibalas dengan senyuman oleh si pria.

"Tante, seminggu yang lalu. Nayla ada lihat gamis ruffle warna baby blue yang dipadukan dengan hijab pashmina warna yang sama, sekarang nggak ada lagi. Apa udah dibeli ya, Tante?" tanya Nayla kepada Riana.

"Oh, yang itu, tunggu sebentar, Tante carikan dulu ya. Mudah-mudahan masih ada." Riana menuju lemari penyimpanan. Dia ingat masih sisa satu stock gamis yang dimaksud Nayla. 

Syukurlah masih ada, semoga pas dengan ukuran gadis itu. 

Riana membawa gamis tersebut kepada Nayla.

"Ini, 'kan, gamisnya?" Riana memperlihatkan gamis yang baru saja diambilnya.

"Benar Tante, alhamdulillah masih ada!" teriak Nayla senang.

"Nayla coba dulu saja, Tante takut ukurannya nggak sesuai ... apalagi hanya sisa itu saja," usul Riana mengakrabkan diri dengan pelanggan.

"Baik, Tante, Nayla coba dulu ... Papa tungguin ya!" ucap Nayla kepada si pria. Nayla menuju kamar ganti.

"Saya tinggal ya pak," pamit Riana kepada pria tersebut. Si pria hanya menganggukan kepala.

Riana berjalan ke meja kasir. Sebelum sampai di meja kasir. Dia mendengar Tyas dan Wirda bergosip tentang pelanggan mereka.

"Gue yakin, om itu adalah pria hidung belang dan gadis muda itu pasti, pelajar yang main sama sugar daddy," tuduh Wirda.

Tyas melihat ke arah pria tampan itu. Dia tidak percaya jika pria itu adalah Sugar Daddy? Sepertinya dia pria baik-baik. Dan gadis itu juga berjilbab dengan pakaian gamis menutup aurat. Jadi tidak mungkin si gadis Sugar Baby?

"Jangan sembarangan, siapa tahu itu anak atau keponakannya." Tyas membela pria itu.

"Zaman sekarang ya, Yas, banyak cewek-cewek yang kelihatan alim, tapi kelakuaan--loe paham, lah." Wirda mengambil sebuah baju dari plastik dan meletakannya di hanger.

Tyas memperhatikan kembali pria tersebut. Namun, si gadis masih di dalam ruang pas.

"Hush, jangan bergosip, apapun hubungan mereka, kita tidak usah ikut campur. Dosa loh, apalagi jika itu tidak benar, bisa dua kali lipat dosanya," tegur Riana menghampiri Wirda dan Tyas. Tidak tahan dia jika pelanggannya digosipin, padahal mereka adalah orang yang mengantarkan rezeki buat mereka.

"Eh, iyaa kak Ri," cengir Wirda malu dengan kelakuannya.

Setelah memastikan Wirda dan Tyas kembali bekerja. Riana duduk di kursi kasir sambil membereskan bob-bon penjualan kemarin.

"Gimana, Pa? Baguskan?" tanya Nayla saat keluar dari kamar ganti. Membuat si Pria kaget dan membuyarkan keasikannya memperhatikan Riana.

"Bagus, cantik," ujar si pria, setelah memperhatikan penampilan Nayla.

"Oke." Nayla kembali ke kamar ganti, kemudian memakai pakaiannya kembali.

Nayla mendekati meja kasir dengan membawa gamis yang dia incar.

"Tante, Nayla ambil yang ini." Nayla menunjukan gamis tersebut.

"Ukurannya pas?" tanya Riana ramah.

"Pas Tante, cantik kata Papa," balas Nayla. Riana hanya tersenyum.

"Mau pilih yang lain? Kebetulan banyak barang baru masuk hari ini," bujuk Riana, siapa tahu Nayla membeli gamis model terbaru tersebut.

"Boleh, Pa?" Nayla melihat kearah si pria yang dipanggilnya papa.

"Boleh," jawab si pria. Riana kemudian mengajak Nayla melihat koleksi gamis terbaru butiknya.

Memberikan rekomendasi yang pantas untuk Nayla. Nayla menyukai semua gamis yang dipilihkan Riana.

"Pa, boleh tambah dua ini?" Nayla meminta izin si pria.

"Cukup dua itu aja, ya!" perintah si pria.

"Iya," jawab Nayla.

Mereka membayar gamis yang dibeli. Riana menscan barcode gamis tersebut. Kemudian memasukannya ke dalam kantong belanjaan.

"Total delapan ratus dua puluh ribu rupiah." Riana memunjukan monitor total belanjaan kepada pria itu.

"Bisa bayar debit?" tanya Pria itu.

"Bisa," jawab Riana. 

Si pria mengeluarkan dompet dan memberikan kartu debitnya. Riana membaca sekilas nama yang tertera di kartu debit 'Raditya Raymond'.

Nama yang bagus. 

Riana menggesekan kartu tersebut ke mesin EDC. Menekan angka sesuai tagihan Raditya.

"Tagihan delapan ratus dua puluh ribu rupiah, silahkan masukan pin kartu debitnya, Pak." Riana memutar mesin EDC agar menghadap Raditya. Raditya menekan pin kartu debitnya.

Riana menyobek struk yang keluar dari mesin EDC, mengklipkannya beserta bon dan plastik belanjaan kemudian menyerahkannya kepada Raditya.

"Terima kasih telah berbelanja di butik kami." Senyum Riana ramah. Raditya hanya menatap Riana lama, membuat Riana menjadi salah tingkah.

"Nama Tante siapa?" tanya Nayla tiba-tiba sebelum mereka keluar. Membuyarkan lamunan Raditya yang menatap Riana.

"Riana," jawab Riana ramah.

"Apa Tante sudah menikah?" tanya Nayla lagi. Entah apa maksud gadis remaja itu bertanya kepada Riana. 

"Kenapa?" Riana balik bertanya.

"Papa Nayla duda Tante, siapa tahu bisa dijodohkan dengan Tante," ujar Nayla blak-blakan. 

Jadi Nayla putri Raditya. Dia ingat gosip yang dibicarakan Wirda dan Tyas.

"Nayla!" tegur Raditya, merasa tidak enak karena kelancangan putri semata wayangnya. Namun Raditya tidak menolak jika Riana menjawab karena dia juga ingin mengenal Riana lebih dekat lagi.

Radit, sapaan Raditya dan Nayla telah sering berbelanja di butik Riana. Radit menyukai Riana yang ramah dan berwajah manis. Sepertinya Riana bersifat keibuan. Raditya telah menduda selama dua tahun. Banyak wanita yang mencoba mendekatinya, namun belum bisa menggetarkan hati Radit. 

Sejak Radit, menemani Nayla berbelanja ke butik Riana yang diberi nama 'Ri Butik and Collection'. Perasan Radit menjadi bergetar. Radit menjadi sering menemani putrinya untuk berbelanja hanya demi melihat Riana.

"Tante telah menikah dan memiliki anak," jawab Riana. Sontak hal tersebut membuat Radit kecewa.

🍒🍒🍒

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
31 Chapters
Pelanggan
"Papa, ayo," seorang gadis menarik tangan seorang pria yang dipanggilnya Papa? Agar mengikutinya masuk kedalam sebuah butik. Si pria mengikuti si gadis ke tempat tujuannya. Gadis tersebut berusia sekitar 16 tahun dan pria yang bersamanya berusia kira-kira 42 tahun. Pria tersebut melirik sekilas seorang wanita, mungkin karyawan di toko tersebut. Si wanita tengah sibuk mendandani manekin.Si gadis kecil menarik tangan pria itu. Si Pria tampan dengan tinggi 178 cm. "Loch, kok gak ada lagi!" heran si gadis, dia mencari-cari pada gantungan baju."Ya udah yang ini aja bagaimana?" Si pria menarik satu gamis dari gantungan yang mungkin disukai si gadis.Pria tersebut mengenakan celana jeans hitam dan kemeja berwarna putih. Memakai sepatu sport perpaduan hitam dan putih.Sedangkan gadis remaja mengenakan rok plisket hitam dan kemeja berwarna peach. Si gadis remaja juga memakai sepatu sport berwarna peach. "Nggak mau, Papa sih, udah Nayla bilang dari kemarin-kemarin," sungut si gadis remaja,
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
Bertemu Teman Lama
"Tante telah menikah dan memiliki anak," jawab Riana. Sontak hal tersebut membuat Radit kecewa."Yah, sayang sekali," sahut Nayla lesu."Padahal Tante cocok loch jadi ibu sambung Nayla." Nayla menghela nafas."Maafkan kelancangan putri saya," ucap Radit."Tidak apa-apa, Pak," balas Riana. "Kalau begitu, kami pamit dulu," ucap Radit kikuk. Dia merasa kecewa saat mengetahui bahwa Riana telah menikah dan memiliki anak.Padahal Radit berdo'a, Riana, gadis yang bekerja di Ri Butik and Collection menjadi pendampingnya. Radit tidak mengetahui bahwa Riana pemilik butik. Dia hanya mengenal Riana sebagai karyawan.Radit dan Nayla meninggalkan butik. Riana sempat melihat mereka memasuki mobil Pajero warna putih."Kenapa kakak berbohong?" tanya Wirda yang kebetulan mendengar pembicaraan mereka. Begitu Radit dan putrinya meninggalkan Butik."Aku hanya menghindari orang-orang yang menggoda," balas Riana."Tapi sepertinya, bapak tadi serius loch kak, makanya dia nyuruh anaknya. Wirdakan lihat dari
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
Salah Paham
Radit keluar dari sebuah Restoran private bersama rekan bisnisnya di pusat perbelanjaan kota tersebut. Kebetulan restorannya berada di samping D'cost Restoran dan Cafe. Tidak sengaja Radit melihat Riana bersama pria dan seorang anak perempuan berusia SMP. Riana sedang membersihkan pakaian si gadis karena seperti menumpahi makanannya. Si pria membantu mengambilkan tissu dan memberikannya kepada Riana. Radit melihat mereka bahagia. Radit menelan kekecewaannya. Itu pasti suami dan anaknya?"Kenapa berhenti pak Radit?" tanya rekan bisnisnya. Membuyarkan lamunan Radit yang memandang Riana dengan kecewa."Oh, maaf, saya seperti melihat orang yang saya kenal," ujar Radit. Radit kemudian mengajak rekan bisnisnya untuk pergi dari sana. Lama-lama melihat Riana dan suaminya, membuat Radit menjadi cemburu.Setelah Radit pergi, Meri datang."Apa yang terjadi, Bang?" tanya Meri melihat baju putrinya kotor."Jihan, menumpahkan makanannya. Tapi Riana telah membantu membersihkannya," jawab suami Mer
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
Kecewa
Radit kecewa melihat Riana meninggalkannya dan Nayla. Sebulan Radit tidak bertemu wanita pujaan hatinya. Dia memang memberikan jatah belanja pakaian kepada Nayla sekali sebulan. Tadinya Nayla ingin mengajak Radit ke Mall saja, namun Radit tolak dengan alasan nanti Nayla minta kemana-mana. Padahal karena Radit ingin bertemu Riana.Radit ingin meminta nomor handphone Riana kepada gadis yang sekarang melayaninya. Hanya saja Radit gengsi. Jelas-jelas Riana telah memberitahunya bahwa dia telah menikah. Sekalipun suami Riana berselingkuh. Tapi Radit tidak mau dicap sebagai pebinor."Ini aja, atau ada tambahan yang lain, Pak?" tanya Wirda ramah. Wirda ingat jika om-om ini yang satu bulan yang lalu bertanya tentang Riana. Apa kasih tahu aja ya, kalau kak Ri belum nikah? Wirda menimbang-nimbang dengan ragu. Ah jangan deh, nanti kak Ri marah, dianggap lancang, yang ada gue dipecat."Nay. Ada lagi gak?" Radit bertanya kepada putrinya yang tengah asik dengan handphonenya."Bentar, Pa!" Nayla m
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
Nasehat Ustadz
Radit pulang dari acara pertunangan keponakannya. Radit masih memikirkan tentang pasangan untuknya. Tidak dipungkiri, dua tahun menduda Radit juga membutuhkan sosok yang dapat melayani dan memperhatikannya. Namun, menjadikan Maya, adik iparnya sebagai pengganti Naya, almarhumah istrinya adalah pilihan terakhir Radit.Radit memikirkan Riana, sayang sekali menurutnya, Riana mendapatkan suami yang berselingkuh di belakang Riana. Radit ingin memberitahu Riana tapi apa haknya. Bagi Riana, Radit hanya orang asing dan hanya pelanggan di Butik tempat dia bekerja.Radit tidak bisa tidur, keinginannya untuk menikah lagi ada. Hanya saja Radit tidak mau terburu-buru dan salah pilih. Radit memutuskan untuk sholat sunat dua rakaat. Berdo'a Allah mengabulkan keinginan egoisnya untuk bersama Riana. Namun jika Riana bukan wanita baik untuknya maka Radit meminta agar menghilangkan Riana dari pikirannya.Setelah sholat, baru Radit bisa tertidur. Bangun subuh Radit mandi dan bersiap sholat subuh di mesji
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more
Pulang Kampung
Liana menyusun pakaian untuk dibawa ke kampung. Ibu memberitahu bahwa ayah sakit. Meminta Liana pulang dan mengabarkan saudara-saudaranya yang lain.Liana menyusun pakaian sambil berlinang air mata, entah kenapa perasaannya tidak enak. Dia takut ini kali terakhir bèrtemu dengan ayah. "Udah, Li, jangan nangis terus, aku yakin ayah nggak pa-pa," ujar Andro, suami Liana menenangkan Liana."Mudah-mudahan, Mas. Baru seminggu yang lalu kita video call dengan ayah dan ayah kelihatan baik-baik saja. Sekarang ibu menyuruh kita pulang karena ayah sakit." Liana masih sibuk merapikan pakaian dan memasukannya ke dalam koper."Mas, bantu siapin anak-anak." Liana minta tolong kepada Andro."Oke, tapi kamu jangan nangis lagi ya." Andro menuju kamar anak-anak dan menyuruh mereka mandi.Liana menyerahkan pakaian yang akan dipakai anak-anak."Kita mau ke mana, Pa?" tanya putri pertama Andro, Cinta."Kita mau ke rumah Opa dan Oma," jawab Andro."Asik, Cinta suka di rumah Opa dan Oma!" teriak Cinta denga
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more
Permintaan Ayah
Riana menatap ke luar jendela trans metro. Dia baru kembali dari merantau. Ini kali pertama Riana kembali ke kota kelahirannya, setelah sekian lama merantau. Sebenarnya Riana tidak ingin kembali karena dia tidak ingin bertemu dengan seseorang. Seseorang yang menghancurkan masa depan Riana. Membuatnya minder, tidak percaya diri dan trauma.Kota kelahirannya telah banyak berubah sejak terakhir dia tinggalkan. Tanah-tanah kosong telah di bangun dengan gedung-gedung tinggi dan banyak pusat perbelanjaan. Bus melewati pusat perbelanjaan. Jarak Bandara ke rumah Riana sekitar empat puluh lima menit.Riana terpaksa kembali karena ayahnya sakit dan ingin bertemu dengannya. Sejak merantau setelah tamat SMA, Riana memang tidak pernah kembali selama dua puluh satu tahun. Bisa dikatakan Riana melarikan diri.Bayang-bayang masa lalu, masih menghampirinya jika dia kembali ke kota ini. Apa lagi kembali ke rumah besar. Sekalipun sekarang rumah besar tersebut tidak diisi empat keluarga lagi, hanya kelua
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more
Teringat Kembali
Riana diajak ke ruang makan, di sana telah ada adik-adik iparnya. Suami Liana dan Giana, istri Andri dan Andre serta anak-anak mereka. Liana memiliki dua anak, perempuan dan laki-laki, Giana baru memiliki anak laki-laki. Namun, dia tengah hamil enam bulan.Sedangkan Andri telah memiliki dua anak perempuan. Andre baru menikah dua bulan dan belum memiliki anak."Uni, kenalkan ini suami Li, Mas, ini kakak Li, Riana." Liana mewakilkan saudaranya memperkenalkan keluarga mereka."Andro, Ni," jawab Andro singkat. Pria itu mengenakan baju kaos hitam dan celana hitam selutut.Liana kemudian memperkenalkan suami Giana yang bernama Aldo, istri Andri yang bernama Aura dan istri Aldo bernama Aira. Kemudian memperkenalkan anak-anak."Bunda!" teriak anak-anak, mereka memeluk Riana dan mengoceh sehingga Riana kebingungan menjawab pertanyaan mereka. Riana memang telah sering video call dengan mereka sekalipun belum pernah bertemu. Riana juga sering mengirimkan oleh-oleh kepada mereka. "Sudah-sudah,
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more
Terbongkar
Miriam memutuskan untuk membawa Riana ke bidan, ditemani tante Riana, Wati. "Putri Ibu telah hamil lima bulan," beritahu bidan. Alangkah shock Miriam mendengar informasi dari bidan yang menyatakan bahwa Riana hamil lima bulan. Apa yang harus mereka lakukan? Miriam berharap bidan salah melakukan pemeriksaan.Bidan juga heran, apakah sebegitu parahnya pergaulan anak zaman sekarang? Sampai diusia muda telah hamil."Apa Ibu tidak salah?" Miriam memastikan lagi."Tidak, Bu, coba Ibu pegang perut Putri Ibu ini," jelas Bidan mengarahkan tangan Miriam ke perut Riana.Miriam tahu karena dia telah memiliki lima anak. Jadi tahu betul kondisi perut orang hamil."Apa bisa digugurkan aja, Bu?" usul Wati bertanya. Kondisi Riana tidak akan mungkin buat dia menjadi seorang ibu. Dia baru berusia lima belas tahun dan masih kelas tiga SMP. Dia masih harus melanjutkan pendidikannya. Terlepas mereka belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Riana.Riana sendiri hanya bisa pasrah. Terserah ibu dan
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more
Merantau
Perjuangan tante Wati tidak sia-sia, pihak Sekolah akhirnya mengizinkan Riana untuk mengikuti ujian kelulusan. Bersyukur Riana tetap belajar saat menunggu persalinannya karena masih berharap bisa menamatkan Sekolahnya."Ke mana saja kamu selama ini, Riana?" tanya salah satu tante tetangga yang melihat Riana pergi Sekolah."Dari luar kota, Tante," jawab Riana."Habis melahirkan kamukan?" tuduh tante itu lagi. Riana hanya diam."Mana anak harammu itu? Diumpetin di mana? Nggak malu kamu pergi Sekolah setelah buat malu di kampung ini? Makanya jangan jadi murahan, kecil-kecil hamil di luar nikah," hardik tante lainnya. Riana tidak bisa membela dirinya. Pandangan masyarakat pasti tetap wanita yang akan dipersalahkan, mau korban pemerkosaan atau bukan. Tetap wanita yang menanggung malu."Riana, pamit tante." Tanpa menjawab pertanyaan dari tante tersebut.Gunjingan tersebut terus Riana terima sampai dia lulus sekolah dan lanjut SMA. Gunjingan dari tetangga itu membuat Riana dan keluarganya mi
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status