Share

Bab 160

Valerio menggigit daun telinga Briella seolah-olah sebagai hukuman. Suaranya yang rendah menyalurkan kelembutan yang tidak ada habisnya. "Masih berani nggak nurut lagi?"

Briella menggelengkan kepalanya dan meraih tangan Valerio dengan manja. "Rasanya sangat nggak nyaman."

Valerio menghentikan semua gerakannya. Melihat pipi Briella yang memerah, sepertinya wanita ini memang benar-benar sangat menderita. Entah apa yang sedang dilakukan Adrian sampai belum datang. Kalau menunggu lagi, Briella akan makin tersiksa.

"Ayo pakai baju. Aku bawa kamu ke rumah sakit." Valerio memakaikan Briella baju dan mengancingkannya, lalu menggendongnya dengan satu tangan dan langsung berjalan keluar.

Zayden melihat Mamanya berada di pelukan Valerio dan melihat cengkeraman tidak berdaya tangan Mamanya di kemeja Valerio. Sikap Mamanya ini seperti anak kecil yang sedang sakit, yang meminta permen kepada orang tuanya dengan sikap manja.

Wajah Valerio terlihat serius dan langkah kakinya sangat terburu-buru.

"Zayd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status