Share

Bab 158

Valerio memperhatikan serangkaian tindakan Zayden dan bertanya dengan penuh minat, "Di rumah kamu sering kerja?"

"Mama itu wanita dan tulang punggung keluarga kami. Sudah sepantasnya aku melakukan pekerjaan yang kiranya bisa membantu beban kerja Mama."

Zayden memegang pinggiran baskom dengan kedua tangannya, turun dari bangku kecil dan menuju kamar tidur Briella.

Pikiran Valerio menjadi campur aduk saat melihat gerakan Zayden yang terampil.

"Mamamu nggak melakukan pekerjaan rumah?"

"Mana mungkin. Mama paling hebat dalam melakukan apa pun." Zayden membawa baskom, berbalik dan menatap Valerio dengan wajah serius. "Mama bukan hanya bekerja mencari uang, tapi juga mengurus makan dan semua keperluanku. Selain itu, bosnya selalu memintanya kerja lembur sampai Mama sering nggak pulang ke rumah. Orang-orang memfitnah Mama sebagai wanita simpanan, tapi aku tahu kalau Mama cuma mau cari uang biar kehidupan kita jadi lebih baik."

Valerio hanya diam saat mendengarkan ucapan Zayden dan hatinya tera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status