Share

32. Memberi waktu

"Saya harus bertemu dengannya, menjelaskan kesalahpahaman ini." Lagi, aku beranjak, entah apa yang terjadi padaku sehingga aku sendiri tidak bisa mengontrol diri.

"Assalamualaikum, Kyai." Dua orang pemuda memakai Koko, sarung dan berpeci datang menghampiri Pak Abdurrahim, mencium punggung tangannya bergantian.

"Waalaikumsalam," jawabnya dan jawabku lirih.

"Santri sudah menunggu untuk setoran." Dahiku mengerut, Kyai? Setoran? Apa ini? Bukankah dia tukang parkir di bandara?

"Lima menit lagi saya ke sana. Pergilah kalian."

"Baik, Kyai. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Melihat begitu hormat dan sopannya ke dua pemuda yang sudah dipastikan adalah santri dari pondok yang ada di depan sana. Aku semakin tersadar, bahwa orang yang ada bersamaku ini bukanlah orang sembarangan. Ya Tuhan, rupanya aku sudah salah menduga. Beruntung kata tukang parkir hanya menggantung di kepala dan belum sempat keluar. Sehingga rasa malu yang setengah mati ini hanya bisa kurasakan tanpa ada yang tahu.

"Bapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sukaesih
kapan gendis ketemu lana thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status