Share

38. Jual mahal 2

Berulang kali aku menghela napas dalam lalu membuangnya perlahan, dalam hati merutuki diri sendiri yang terlalu payah. Bagaimana tidak, bahkan baru sehari melihat dia tersenyum dengan layar seperti itu saja hatiku sudah terbakar apa lagi hidup bersama dan melihatnya tersenyum seperti itu setiap hari? Tampaknya usahaku menjauh untuk mengubur rasa dalam-dalam belum berhasil sepenuhnya atau bahkan cintaku semakin tumbuh tanpa aku sadari? Entahlah.

Bertanya bukan solusi karena tak mungkin dia mengaku. Tapi menahannya di dalam sini rasanya lumayan nyeri.

"Gendis, taksi datang, ayo pulang," ajaknya tak lama setelah aku menghela napas panjang untuk mengurangi sesak yang terus memenuhi rongga dada. Ia bangkit mengulurkan tangan, membantuku untuk berdiri.

Aku pun segera bangkit tanpa membalas uluran tangannya. Dia mencebikkan bibir lalu menurunkan tangannya kembali. Sebisa mungkin aku menahan agar rasa ini tidak terus melambung tinggi, jika hanya melihatnya saja hatiku berbunga lalu bagaima
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
hahaha senyum senyum sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status