Share

45. Rumah Feminim

Taksi terlihat sudah menunggu di depan rumah Kyai setelah aku selesai berkemas dan berpamitan pada yang lain. Bang Lana sudah berdiri di samping dan membuka pintunya lebar-lebar seolah sudah tak mau lagi berlama-lama. Dia masih terlihat kaku, sorot matanya tajam menghujam jantungku yang terus berdebar setiap melihat tatapan itu. Dia melangkah maju setelah langkahku melambat kemudian berhenti karena ragu.

"Buruan," ucapanya dan hanya dalam waktu beberapa detik koper yang sebelumnya kupengang erat sudah berpindah tangan. Kemudian tangannya yang lain menarik tangan lalu membawaku menuju mobil dan menutup pintu kasar, aku tahu, dia masih marah atas apa yang terjadi dan atas alasan yang terkesan kubuat-buat.

Kubuka kaca mobil dan kulambaikan tangan pada Umi dan Kyai Abdurrahim sebagai tanda perpisahan, tak lupa kuukir senyum agar terlihat sedang baik-baik saja. Sedangkan Bang Lana yang berada di sebelahku hanya tersenyum sekilas seraya menundukkan kepala pada kedua orang yang begitu berja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
lanjutanya ditunggu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status