Share

42. Keputusan

Suara tilawah yang diputar sebelum adzan subuh membangunkan aku yang memang sudah tidak bisa tidur akibat kipas mengipas. Segera, aku bangkit meninggalkan kamar. Rumah terlihat sepi, tampaknya mereka sudah berangkat ke pondok atau mungkin masjid untuk persiapan ibadah subuh.

Terlihat para santri berbondong menuju mushola pondok, aku pun mengikuti. Adzan berkumandang, mereka terlihat mempercepat langkah dan sebagian berlari kecil menuju mushola pesantren. Begitu juga denganku yang tak mau kalah menjemput ibadah dengan segudang keutamaan. Sholat Subuh.

Aku duduk di shaf paling akhir, agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan karena aku orang asing.

Iqomah dikumandangkan kemudian netraku menangkap seorang menggunakan mukena dengan motif yang tak asing, mukena yang aku beli dari Bali beberapa waktu lalu ketika ada kegiatan kampus.

Dia tergopoh kemudian bergabung dengan santriwati yang lain setelah menundukkan badan menyapa Umi Masfufah yang kebetulan juga baru datang. Gendis, aku me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
sedih dan gelisah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status