Share

23. Praduga

"Neng."

"Eh, iya, Bu. Ibu bisa aja. Mari berangkat, Bu, nanti telat," ajakku menutup perbincangan yang cukup meremas hatiku.

Berdua kami berjalan kaki menuju kediaman Bu Dewi. Sekelompok anak kecil terlihat masih bermain di ujung gang, suasana khas daerah pinggiran begitu terasa kala kulihat banyak orang berlalu lalang, berbeda dengan perumahan tempatku tinggal, di mana penghuni hanya keluar untuk pergi bekerja dan pulang untuk istirahat, tak ada interaksi antar tetangga.

"Kakak," panggil seseorang. Aku menghentikan langkah dan menoleh ke arah suara. Seorang anak lelaki sekitar 10 tahunan berjalan ke arahku, aku pun menyipitkan mata memastikan apakah aku mengenalnya. Semakin dekat semakin jelas lalu seketika jantungku berdebar saat aku sadar bahwa anak itu adalah salah satu anak yang menyebutku ... orang gila malam itu. Dengan cepat aku menyapu pandangan ke arah lain. Berharap anak itu tidak sedang memanggilku.

"Kak," panggilnya setelah dia berada tepat di sebelahku memegang dan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status