Share

214. Mengangkat Rahim

‘’Ini demi kesehatan kamu, Nak. Kalau tidak diangkat, akan membahayakan nyawa kamu,’’ jelas Dani dengan wajah memohon.

Vania membuang wajahnya ke arah lain. Tidak ingin menatap Dani ataupun Vira yang berkeras.

Belum dua puluh empat jam Vania kehilangan janin tidak berdosa. Belum lahir saja sudah dihukum atas perbuatan ayahnya. Hingga keluar sebelum waktunya.

Mungkin Gavi memang tidak ingin anaknya lahir sehingga anak mereka pun enggan untuk hidup dan tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Dan kini harus merubuhkan rumah tempat anak-anaknya pernah tumbuh? Vania seperti tidak diizinkan lagi untuk mengandung oleh Tuhan.

Padahal telah berusaha menjaga dengan baik, tetapi, tetap saja Tuhan berkehendak lain.

‘’Akh.’’ Vania memegangi perutnya yang terasa sakit.

‘’Vania, tolong pikirkan diri kamu, Nak.’’

‘’Iya, Sayang. Dengar apa yang dikatakan Papa Dani. Kamu tidak boleh egois.’’ Vira membelai wajah putrinya yang terlihat kesakitan.

‘’Tidak, Ma.’’

‘’Mama tidak mau kehilangan kamu,’’ Wanita i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status