Share

218. Gavi Datang

‘’Tunggu, ya, Nak. Mama mau antar semuanya ke depan. Gak lama kok.’’

‘’Pergi saja. Ada saya di sini, Besan.’’ Dani meyakinkan Vira untuk tidak tidak khawatir.

Vania pun turut mengangguk.

Benar juga. Dani tidak mungkin macam-macam dengan putrinya. Walaupun ayah dan anak, tetapi Dani bukan Gavi.

Baiklah, Vira memilih percaya saja.

‘’Papa, kalau papa sibuk, Vania nggak apa-apa, kok, sendirian. Vania juga merasa sudah baikan.’’

Kesibukan Dani sebagai dokter senior sangat diketahui Vania. Gavi pernah menceritakan sepenting apa posisi Dani di rumah sakit. Karena itu, Vania tidak mau menjadi beban yang harus dijaga.

Tok… tok… tok…

‘’Dok, maaf mengganggu. Ada pasien…’’

Dani mengangkat tangannya, sang perawat pun langsung terdiam.

‘’Tuh, Pa. Vania nggak apa-apa, kok.’’

Menarik napas sedalam-dalamnya, Dani merasa sedikit ragu untuk pergi.

‘’Pasiennya kritis, Dok.’’

Jleb.

‘’Papa, Vania pun pasien. Tapi pasien lain lebih membutuhkan papa.’’ Vania tampak bersungguh-sungguh.

‘’Baiklah. Kalau ada a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status