Share

217. Masa Lalu Biarlah Masa Lalu

‘’Selalu ada matahari setelah hujan. Jangan lupakan itu.’’

‘’Jangan pikirkan apa yang telah hilang. Tapi pikirkanlah apa yang masih kamu miliki.’’

Leo bukanlah teman dekat Vania. Mungkin juga bukan orang yang diharapkan untuk ada didekatnya sekarang. Tetapi siapapun berhak mendapat semangat, di saat harapan hidup lenyap perlahan .

Terlihat Vania seakan tengah berpikir. Memikirkan kata-kata Leo yang ada benarnya. Itu membuatnya merenung mensyukuri hidup.

Walau senyum belum tercetak di wajah Vania, namun Leo bisa melihat kemuraman sedikit demi sedikit menarik diri.

‘’Kamu benar, Mas. Terimakasih.’’

‘’Bila perlu apa-apa dan butuh bantuan apapun, jangan lupa kalau ada aku, adik iparmu, Van.’’

Segaris senyum terukir halus Lucu sekali. Juga terdengar aneh di telinganya. Sudah lama Vania dan Leo tidak bertegur sapa. Bahkan lupa bila mereka adalah saudara ipar. Akan tetapi fakta akan status tersebut, masihlah rancu bagi Vania. Sebenarnya Leo juga.

Bagaimana tidak? Dulu dekat seperti Rama dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status