Share

222. Ada Kurang Ada Lebih

‘’Jangan ngelamun gitu. Ayo dimakan, nanti keburu dingin udah nggak enak.’’ Alin menepuk bahu Vania yang tengah diam.

Terlalu memikirkan Valerie, Vania sampai lupa makanan sudah tersaji.

‘’Dia itu masa lalu. Kamu, kan, udah nggak ada perasaan lagi kan, Van, sama dia? Jadi ngapain di pikirin?’’

Lagi-lagi perkataan Alin ada benarnya.

Ya. Sudah tidak ada.

Dirinya ingin mandiri. Tidak berpangku tangan apalagi mengharapkan bantuan dari siapapun. Bekerja demi Gia. Bangun, kerja, pulang, sudah.

Vania juga butuh pengalih rumah tangganya yang entah mau dibawa kemana. Tak ada kejelasan apapun dari Gavi. Hanya menggantung tanpa kata.

‘’Tapi, sebentar. Apa jangan-jangan kamu masih punya perasaan sama Leo, Van?’’ tebak Delia.

‘’Apa nggak ada pertanyaan lain? Pengen muntah dengarnya,’’ Vania melirik sebal.

Wanita itu memang usil bukan main.

Alin sampai mencubit madunya itu walau tidak sakit tapi Delia menjerit.

‘’Kalian, kan, udah nggak iparan lagi. Tapi masih saja kamu belain Vania. Aku ini mad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status