Begitu membahas tentang ini, ekspresi Yabil menjadi serius. Dia menimpali, "Sebenarnya bukan Keluarga Dasala yang menemukan tambang ini. Kami juga dipaksa orang untuk datang kemari.""Dipaksa? Gimana maksudnya?" tanya Maudy dengan terkejut. Dia tidak menduga masih ada orang lain di balik tambang ini.Yabil menjelaskan, "Setengah tahun lalu, ayahku membawa bawahannya ke Gunung Hulam untuk menambang batu. Mereka nggak sengaja bertemu sekelompok orang misterius.""Ketika tahu orang-orang itu datang ke Gunung Hulam untuk mencari obat-obatan, ayahku pun berinisiatif membantu mereka. Mereka sama-sama mencari bahan obat. Tapi, dia nggak sengaja mendengar kalau orang-orang itu mencari minyak bumi dan bukan bahan obat.""Ayahku ingin kabur, tapi sudah terlambat. Orang-orang itu tahu dia pernah menambang batu bara, jadi nggak mau melepaskannya dan memaksanya mencari minyak bumi.""Dengan pengalamannya, ayahku berhasil menemukan minyak bumi. Tapi, orang-orang itu malah memaksanya lagi untuk memba
Tubuhnya terasa agak panas. Maudy Setiadi membuka mata dan menyadari dirinya sedang berbaring di sebuah ranjang besar dengan ukiran kuno yang indah. Di samping ranjang, ada seorang pria yang mengenakan pakaian nikah.'Apa ini mimpi? Tapi, kenapa terasa begitu nyata?'Maudy menoleh ke arah pria itu. Pria itu memiliki kulit yang putih, fitur wajah yang halus dan tampan, membuat siapa pun yang melihatnya langsung terpesona. Namun, ekspresinya terlalu dingin dan nada bicaranya juga sangat ketus."Aku tahu kamu nggak mau nikah denganku, tapi perintah kerajaan sulit diabaikan. Kalau kamu nggak mau ....""Aku mau, aku mau!"Maudy sudah lajang selama lebih dari 20 tahun dan belum pernah bertemu pria setampan ini. Mana mungkin dia tidak mau menikahinya! Maudy mengangguk dengan semangat. Tanpa memedulikan ekspresi terkejut pria itu, Maudy meraih ikat pinggangnya dan langsung mendekap ke pelukan pria itu.Maudy menghirup napas dalam-dalam untuk mencium wangi pria itu. Sungguh menggoda!Pria itu j
"Atas titah dari Kaisar, Pangeran Utara Ammar Lesmana diduga merencanakan pemberontakan dan semua buktinya sudah jelas! Mulai sekarang, dia diturunkan menjadi rakyat biasa. Seluruh harta keluarganya akan disita dan diasingkan ke Ningguta. Siapa pun yang berani melawan, akan dibunuh tanpa ampun!"Nyonya tua Keluarga Lesmana, Wulan, berteriak dengan histeris, "Keluarga Lesmana selalu setia. Mana mungkin kami memberontak?"Suhendar yang menjadi pemimpin dalam penyitaan kali ini lantas mendengus dingin, "Titah ini disampaikan langsung oleh Kaisar. Apa maksudmu? Maksudmu, Kaisar salah?"Tidak seorang pun berani berteriak membela diri lagi. Mereka hanya bisa menangis dan meratap bersama.Para prajurit langsung menerobos, lalu menendang pintu-pintu hingga terbuka dan mulai menghancurkan semuanya bagaikan perampok. Seberapa hebat pun statusmu sebelumnya, kamu tidak akan berdaya lagi jika menghadapi penyitaan.Melihat semua barang-barang yang dihancurkan di sekelilingnya, Wulan ingin menghentik
"Pengkhianat negara, kamu akan mati mengenaskan!""Kaisar memang bijaksana! Pengkhianat negara memang harus dihukum mati sekeluarga!""Orang yang bersekongkol sama Turkic nggak akan selamat!"Ammar yang hampir tak sadarkan diri, terbaring di atas kereta dorong sambil menahan berbagai benda yang dilemparkan dari segala penjuru.Saat pulang dari menang perang, dia adalah pahlawan besar yang melindungi negara dan disambut dengan antusias oleh rakyat. Namun setelah difitnah sebagai pengkhianat sekarang, bukan hanya tidak ada satu pun orang yang membelanya, semua orang justru meneriakinya dan memperlakukannya sebagai penjahat besar sepanjang masa.Sementara itu, anggota Keluarga Lesmana lainnya menyembunyikan wajah mereka karena malu. Wulan menangis tersedu-sedu, "Benar-benar bencana besar Keluarga Lesmana bisa jadi seperti ini ...."Farhan, tuan dari keluarga putra kedua, tak kuasa mengeluh, "Semua ini salah Ammar. Kita hidup baik-baik, tapi dia malah milih untuk berkhianat. Lihat saja sek
Dalam benaknya terdengar suara mesin yang imut sehingga membuat Maudy terperanjat."Siapa kamu?"[ Halo, Host. Aku adalah admin dari sistem ruang ajaib yang bertugas untuk menjawab semua pertanyaan sulit darimu. ]Ruang ajaib adalah kemampuan yang sudah dimiliki Maudy di kehidupan sebelumnya, tetapi dia belum pernah mendengar tentang sistem administrator apa pun sebelumnya.[ Sebelumnya, Host masih berada di tahap awal, jadi fungsi sistem belum diaktifkan. Tapi karena jumlah barang yang Host kumpulkan hari ini sangat banyak, ruang ajaib telah mengaktifkan sistem administrator dan gedung medis secara otomatis untuk Host. ]Maudy menutup matanya dan memasuki ruang ajaib dengan kesadarannya. Benar saja, di tengah-tengah ruangan yang dipenuhi barang-barang, kini tiba-tiba muncul sebuah gedung medis yang dilengkapi dengan peralatan canggih.Namun, kenapa yang diaktifkan adalah gedung medis?"Sistem ngaktifin gedung medis karena Ammar membutuhkannya? Siapa Host-nya sebenarnya? Aku atau Amma
Melihat kejadian yang menimpa Siska, semua orang langsung mengurungkan niat mereka untuk menirunya. Semuanya berusaha menahan lelah dan meneruskan perjalanan.Setelah berjalan 2,5 kilometer lagi, Maudy melihat Laksmi yang kelelahan dan berniat untuk membantunya. Namun, Laksmi malah menolaknya, "Maudy, kamu pasti capek. Aku yang dorong ....""Ya, Kak Maudy. Kamu baru saja menikah, tapi sudah diasingkan bersama kami. Mana mungkin kami membiarkanmu menderita lagi?" Dafin sangat pengertian. Dia langsung menyuruh adik perempuan kembarnya, Nirina, untuk membantu mendorong kereta.Namun, Nirina yang masih muda dan temperamental, mulai mengeluh, "Aku sudah kelelahan, nggak bisa dorong lagi. Seharusnya suruh Kak Maudy yang dorong. Siapa suruh dia pembawa sial, sampai buat kita diasingkan begini.""Nirina, kamu jangan bicara sembarangan. Ini bukan salah Kak Maudy." Dafin agak kesal. Kenapa pemikiran adiknya malah seperti beberapa pamannya yang lain?Nirina tidak menunjukkan sedikit pun rasa peny
Entah sejak kapan, Ammar telah sadarkan diri."Kak, syukurlah kamu sudah sadar!" Dafin menghela napas lega. Kini kakaknya telah siuman, akhirnya ada yang berpihak pada Maudy."Bantu aku bangun." Ammar mengulurkan tangannya dengan lemah. Setelah setengah terduduk, dia menatap Maudy yang berdiri sendirian di samping sana dengan tatapan bersalah."Maaf," pintanya. Bukan hanya menyeret Maudy dalam kesulitan seperti ini, dia bahkan membuat Maudy menerima cercaan dari semua Keluarga Lesmana.Saat pandangan mereka bertemu, Maudy tertegun sejenak. Namun, kemudian dia langsung berkata dengan canggung, "Nggak usah minta maaf padaku. Masalah ini bukan kesalahanmu."Selain itu, Maudy memang tidak peduli dengan omongan sekelompok pecundang ini. Hanya saja, dia tidak menyangka Ammar akan membelanya. Di sisi lain, beberapa anggota keluarga dari pihak pamannya mulai mempertanyakan Ammar tanpa memedulikan kondisi lukanya sama sekali."Ammar, apa maksudmu minta maaf sama dia? Kamu merasa kami semua yang
Saat kembali lagi, bekas air mata di wajah Nirina telah mengering. Sudut bibirnya bahkan mengulaskan senyuman puas. Saat berpapasan dengan Maudy, dia sengaja mendengus dengan keras dan mengumpat, "Pembawa sial, penghancur keluarga, wanita licik!"Maudy hanya mengakui yang terakhir, dua yang lainnya dia tidak terima. Dia melirik sekilas Nirina dan mencium bau bakpau dari tubuhnya. Kemudian, dia bertanya dengan lantang, "Nirina, kenapa mulutmu berminyak dan sudut bibirmu ada remahan daging? Kamu diam-diam makan bakpau di belakang kami ya?""Nggak! Nggak!" Karena merasa bersalah, Nirina buru-buru menyeka sudut bibirnya. Tanpa sadar, dia langsung melirik ke arah Ammar. Namun, tak disangka Maudy malah tertawa terbahak-bahak."Kamu mempermainkanku?" tanya Nirina dengan wajah merah sambil menggertakkan giginya."Penghancur keluarga, tunggu saja. Hari-hari bahagiamu nggak akan bertahan lama!" maki Nirina.Sandra telah berjanji padanya, asalkan bisa membujuk Ammar untuk berbaikan dengan Wulan,