Share

Bab 82

Saat Prabu mencapai gerbang kota, dia tiba-tiba menoleh dan memandang ke arah rombongan tahanan. Matanya tertuju pada Ammar yang berada di atas gerobak dan sekilas terlihat niat membunuh yang jelas di matanya.

Prabu kemudian berkata kepada Ade, "Lihatlah, di antara para tahanan itu ada seseorang yang dulunya sangat terkenal, Pangeran Utara. Tapi sekarang dia nggak lebih dari pecundang yang melarikan diri."

Ade hanya tersenyum dan menggelengkan kepala "Aku cuma rakyat jelata, belum pernah mendengar tentang Pangeran Utara. Maafkan aku."

"Hahaha, jangan merendah, Tuan. Bantuanmu dalam penanganan bencana kali ini sangatlah berarti. Tanpa rencanamu, aku nggak akan bisa menyelesaikan masalah banjir dan mengurus para pengungsi dengan mudah," kata Prabu sambil tertawa.

Berkat bantuan Ade, Prabu telah mendapatkan banyak dukungan dari rakyat. Namun, Ade tidak berkata apa-apa. Dia hanya menyunggingkan senyuman yang dingin. Ketika Prabu menoleh ke arahnya, Ade kembali menunjukkan sikap sopan dan r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status