Share

Bab 87

Maudy berlari dengan sangat cepat, sedangkan para bandit terus mengejar, bahkan menembak mereka dengan panah.

Nahasnya, hutan ini gundul. Tidak ada pohon yang bisa menutupi mereka, membuat mereka seperti kelinci lemah yang diburu.

Namun, Maudy bukan kelinci biasa. Dia adalah kelinci ajaib yang ganas. Panah para bandit itu gagal menembaknya karena dia menghindar dengan gesit.

"Sialan! Wanita ini punya mata di belakang ya? Gimana bisa dia menghindar semudah itu?" Bandit yang memimpin, Jaza, gusar hingga menarik-narik rambut sendiri. Selain itu, bukankah Maudy sangat kuat? Meskipun menggendong Ammar, larinya justru lebih cepat daripada mereka.

Para bandit telah mengejar sekitar beberapa kilometer, tetapi mereka masih gagal menghentikan Maudy. Jaza akhirnya menggunakan teknik meringankan tubuh. Dia melompat jauh, lalu sontak menebas dengan golok.

"Awas!" Ammar membelalakkan matanya dengan terkejut.

Maudy pun menoleh, lalu tersenyum nakal. "Kamu berani menyerangku dari belakang ya? Rasakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status