Share

Bab 80

Lagi pula, tidak ada gunanya Maudy menyimpan obat-obatan itu. Hanya dengan membagikannya kepada pasien yang terjangkit wabah, obat-obatan itu baru akan bermanfaat. Selain itu, Maudy juga yakin Yabil tidak akan berani memanfaatkan kesempatan ini.

"Tabib Ajaib, seharusnya aku yang berterima kasih padamu, bukan sebaliknya. Aku mau berterima kasih karena telah menyelamatkanku dan atas sumbanganmu kepada rakyat Provinsi Troba," kata Yabil dengan ramah sambil mengangkat gelasnya.

Dengan nada ringan, dia menambahkan, "Karena aku masih belum sembuh total, aku minum teh sebagai pengganti anggur untuk menghormatimu."

"Tuan Yabil terlalu sungkan," jawab Maudy sambil mengangkat gelasnya untuk bersulang. Dia menyukai sikap Yabil yang ramah. Berbicara dengannya selalu terasa nyaman dan santai. Saat taatapan mereka bertemu, kedua orang itu pun tertawa kecil.

"Sayang, makan ini." Tiba-tiba Ammar menyela dengan wajah cemburu dan menyodorkan makanan di antara mereka.

Yabil buru-buru berkata, "Coba cicip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status