Share

Bab 72

Ammar terkejut bukan main. "Cepat lepaskan aku!" Pose ini terlalu memalukan.

Maudy menyunggingkan senyuman di sudut bibirnya, "Bukannya kamu suruh aku bawa kamu?"

"Maudy!" Ammar menggertakkan giginya.

"Sudah, jangan bercanda lagi. Nanti Dafin dan yang lainnya kebangun!" Maudy menepuk bokong Ammar yang montok. Rasanya benar-benar menyenangkan.

Ammar merasa sangat malu sekarang. Namun, perasaan ini tidak bertahan lama. Dia langsung dikejutkan oleh gerakan Maudy selanjutnya yang berkelebat hingga belasan meter jauhnya dalam sekejap.

Setelah itu, Maudy mengikuti Aniq dari kejauhan di belakangnya dan akhirnya mereka sampai di toko obat keluarga Aniq. Toko obat ini adalah toko obat terbesar di Provinsi Troba. Bangunannya terdiri dari dua lantai, dengan beberapa gudang di belakang yang dipenuhi dengan berbagai macam obat.

Setelah mendapatkan buku medis tersebut, Aniq kegirangan seolah-olah mendapatkan harta karun. Dia segera mengunci diri di dalam kamar untuk mempelajarinya. Aniq sama sekali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status