Share

Bab 73

Buku itu sama sekali bukan buku medis, melainkan hasil coretan Maudy. Isinya penuh dengan gambar-gambar acak, mulai dari kura-kura hingga kata-kata kasar dari zaman modern. Aniq yang telah mengesampingkan harga dirinya untuk "mencuri" buku itu dan menghabiskan sepanjang malam untuk mempelajarinya, berakhir sia-sia.

Dia merasa hancur. Dengan marah, dia melemparkan buku itu ke lantai dan keluar dengan emosi yang meluap-luap. "Maudy, dasar gadis sialan! Berani sekali kamu menipuku, kamu pasti akan celaka! Hah? Mana semua obat-obatanku?"

Ketika melihat toko obatnya yang kosong melompong, Aniq sempat mengira itu hanya ilusi. Dia buru-buru mengucek matanya untuk memastikan sekali lagi.

Setelah menguceknya berkali-kali dan tetap melihat pemandangan yang sama, dia akhirnya ketakutan dan jatuh terduduk di lantai. "Tokoku, obat-obatanku ...!"

Tangisan pilu Aniq menarik perhatian tabib lain dan para asisten. Semua orang terkejut dan buru-buru melapor ke pihak berwenang. Kehilangan obat-obatan seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status