Share

Bab 71

Melihat Dafin telah pergi, Ammar baru berkata dengan ragu-ragu, "Kamu dan Ilham ...."

Maudy mengangkat alisnya. "Memangnya kenapa aku dan Ilham? Jangan-jangan kamu curiga kami selingkuh?"

"Tentu bukan," sergah Ammar buru-buru, "Aku percaya sama karaktermu." Ammar tentu saja percaya bahwa Maudy hanya memperlakukan Ilham dengan sebatas sopan santun, bukan menaruh hati padanya. Namun, Ammar tidak yakin dengan Ilham.

Bagaimanapun, kedua orang itu adalah teman sejak kecil. Ilham pasti punya perasaan yang mendalam terhadap Maudy.

Ammar mengerutkan alisnya, lalu bertanya, "Kalau Ilham suruh kamu tinggal, apa kamu bakal tinggal?"

Maudy tertegun sejenak. Akhirnya dia mengerti apa yang sedang dikhawatirkan oleh Ammar. Dia sengaja berkata, "Kalau aku mau tinggal, apa kamu akan mengizinkannya?"

Ammar mengerutkan alisnya, lalu menjawab dengan kesulitan, "Nggak akan."

"Bukannya sudah jelas kalau begitu?" Maudy menguap sekilas, lalu berbaring di tempat tidur. Dia sudah kelelahan melakukan akupunktur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status