Share

Bab 70

Maudy mengerutkan dahinya. Pantas saja, kondisi Ilham begitu parah. Ternyata karena kelelahan.

"Jangan panik dulu. Biar kuperiksa sebentar," ucap Maudy.

Di situasi seperti ini, obat tradisional tidak akan menimbulkan khasiat terlalu besar. Maudy menyuruh Dhio keluar.

Ketika Nirina tidak memperhatikan, Maudy mengeluarkan obat mujarab dari ruang ajaibnya dan menyuntik Ilham. Kemudian, dia mengeluarkan jarum perak untuk melakukan akupunktur.

"Nirina, bantu aku jaga pintu. Jangan ada yang menggangguku."

"Baik."

Maudy memegang jarum perak sambil mencari titik akupunktur Ilham. Seseorang harus sangat fokus saat melakukan akupunktur. Jika terjadi sedikit saja kesalahan, usahanya akan sia-sia. Jarum pertama di atas kepala, jarum kedua di belakang telinga, jarum ketiga di dagu.

Entah berapa lama kemudian, Maudy bercucuran keringat. Terakhir, dia menancapkan jarum lagi di dahi Ilham.

Rona wajah Ilham berangsur membaik. Matanya yang terpejam pun perlahan-lahan terbuka.

"Maudy?" Ilham mengira Niri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status